Maddison Taylor bekerja sebagai seorang pelayan rumah makan, sambil menjaga dan mengasuh adiknya, Emily yang berumur 16 tahun setelah ibunya meninggal karena sakit. Tidak ada yang luar biasa dalam hidupnya, kecuali setelah tanpa sengaja dia menjadi saksi kunci dalam sebuah peristiwa pembunuhan yang tidak diduga sama sekali oleh Maddison. Emily mengidap asma dan sering tidak membawa inhaler, sehingga sering kali harus dirawat di rumah sakit.
Semuanya berawal ketika seorang informan dibunuh oleh dua orang polisi korup yaitu Tull dan Pierce. Pembunuhan itu sempat direkam dengan kamera tersembunyi, tetapi chip rekamannya berhasil dikuasai oleh Tull dan Pierce. Dalam hape korban, ada petunjuk ke arah polisi yang jujur, yaitu Lt. Steve Wakes. Tull dan Pierce sengaja mengirimkan pesan untuk menjebak polisi tersebut dengan memancing untuk bertemu di suatu tempat. Steve tidak menganggap itu serius dan menyuruh rekannya datang ke tempat pertemuan dengan informan tersebut.
|
Trauma Center (2019) |
Tull dan:Pierce menembak polisi tersebut sampai mati. Tetapi Pierce dengan gegabah juha menembak Maddison yang tidak sengaja berada di lokasi, bahkan sempat melihat ada dua bayangan manusia yang melakukan penembakan. Lebih gegabah lagi, Pierce menggunakan senjata resminya, sehingga pasti akan ketahuan dari uji balistik. Peluru itu bersarang di kaki Maddison. Steve yang baru sadar akan jebakan itu mulai bekerja dan melindungi Maddison yang menjadi saksi penting dalam perkara penembakan polisi rekannya tersebut.
Maddison dirawat di rumah sakit, di mana adiknya, Emily juga dirawat di situ. Steve yakin bahwa akan datang pembunuh untuk mencari Maddison, maka dia menyembunyikan Maddison di lantai 7 yang merupakan area karantina. Lantai itu tidak ada orang selain Maddison, dan Steve menyuruh Jacobs, seorang polisi pemula untuk menjaga keselamatan Maddison.
Tull dan Pierce datang ke rumah sakit dan dengan mudah mendapatkan informasi karena mereka juga seorang polisi. Bahkan Tull dan Pierce mendapatkan akses khusus ke tempat Maddison dirawat dan sengaja mengunci semua akses keluar masuk ke lantai tersebut. Petuga Jacobs yang masih baru dengan mudah dibunuh oleh Tull dan Pierce. Tetapi Maddison tahu dan segera lari menyembunyikan diri. Maddison tidak dapat menghubungi siapapun karena semua akses komunikasi dimatikan oleh Tull dan Pierce.
Maddison tidak menyerah dan tidak mau mati di situ, karena ingat ada adiknya yang harus dijaga dan diasuh. Dia terus melawan dan berlari meskipun kakinya terluka dan masih ada peluru yang bersarang di kakinya yang akan diambil oleh Tull dan Pierce. Maddison menggunakan alat pacu jantung untuk melawan, berlari melalui terowongan angin di atas plafon atap dan juga menggunakan berbagai barang untuk mempertahankan diri. Karena gagal terus, maka Tull dan Pierce membuat berita palsu ke polisi bahwa Maddison adalah penembak dan akan meloloskan diri sehingga siapapun harus melapor jika menemukan Maddison.
Maddison yang berhasil menemui security juga gagal menyelamatkan diri, karena security malah memberi tahu Tull dan Pierce. Security tersebut akhirnya juga ditembak oleh Tull agar tidak menjadi saksi. Maddison terus berlari sehingga akhirnya bisa mencapai lantai lain, dan berusaha mengobati lukanya dan berhasil mendapatkan chip rekaman yang jatuh sehingga dia menjadi tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia juga berhasil menghubungi Steve agar datang ke rumah sakit.
|
Steve dan Maddison berjuang sendiri-sendiri melawan polisi korup |
Tull dan Pierce tidak sendirian, mereka meminta polisi lain yang masih satu departemen untuk menyingkirkan Steve. Steve berhasil lolos dari upaya pembunuhan dan segera meluncur ke rumah sakit. Tull dan Pierce yang terus kesulitan, akhirnya menyandera Emily adik Maddison. Tull dan Pierce yang melihat Steve datang ke rumah sakit menjadi panik. Tull berhadapan langsung dengan Steve, sementara Maddison dan Emily berhadapan dengan Pierce.
Maddison yang masih terluka berhasil menyelamatkan diri dan menembak Pierce. Steve yang ternyata mempunyai dendam lama berhasil menembak Tull hingga tewas.
0 komentar:
Post a Comment