Ocean's 8

Komedi/Kriminal.

If I Stay

Roman/Drama

MacGyver S6 Ep. 1

Tough Boys

The Losers

Actions

Slider

Showing posts with label My Blog. Show all posts
Showing posts with label My Blog. Show all posts

24 March 2014

Pamrih Pengusaha yang Mendukung Jokowi Menjadi Presiden

Beberapa waktu yang lalu, Jokowi resmi mencalonkan diri menjadi Calon Presiden RI pada Pemilu 2014. Ini masih mencalonkan dan.....jika PDIP mampu memperoleh setidaknya 20% kursi di DPR RI. Jika tidak, maka pasti ada tarik ulur dengan partai lain, karena pencalonan Capres dan Cawapres setidaknya mempunyai 20% di parlemen. Tapi, sepertinya, tanpa mendahului kehendak-Nya, PDIP mampu mencapai angka 20% bahkan mungkin melebihinya secara signifikan... He he....

Sebelum Jokowi resmi mengumumkan penerimaan mandat dari Megawati, disinyalir ada banyak sekali pengusaha yang diundang ke kediaman Megawati. Jelas kita bisa menebak bahwa ini pasti berhubungan dengan 'modal'. Modal yang cukup besar untuk menjadi presiden. Bukan uang receh. Kita mencatat bahwa untuk PilPres 2004, SBY dibiayai oleh JK. Yach....JK cukup tajir untuk membiayainya sendiri, dengan dibantu oleh beberapa saja koleganya. Untuk pemilu 2009, SBY tidak ada yang membantu...lalu dari mana biayanya? Belum diungkap secara resmi. Mungkin dari Century atau mungkin dari sumber lain, yang kata AU tidak jelas :)



Lha.....apakah para pengusaha yang datang ke kediaman Megawati sebelum pencapresan Jokowi juga merupakan cukong untuk Jokowi. Jika Iya.....pasti ada pamrihnya dunkk....

Prabowo yang mencukongi pencalonan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI juga punya pamrih. Yang jelas tampak adalah bahwa ingin didukung menjadi CaPres pada pemilu 2014 ini. Jadi wajarlah, jika PS cukup galau ketika PDIP tidak mendukungnya menjadi Capres....sampai bikin puisi segala.....

Kembali ke topik semula, bagaimana jika para pengusaha yang mungkin mencukongi Jokowi itu punya pamrih. Apa nanti gak repot Jokowi? Harus balas jasa, tahu diri, balas budi dan lain sebagainya.....

Pamrih kurang lebih berarti maksud yang tersembunyi untuk memperoleh keuntungan pribadi. Sepertinya pamrih itu berarti negatif ya......tapi gimana dengan ini, ketika seseorang berbuat baik kepada sesamanya, dia tidak mengharapkan apapun dari temannya, tetapi mengharapkan pahala dari Tuhan. Apakah ini bukan pamrih? Ini kan juga memperoleh keuntungan pribadi, berupa pahala dari Tuhan?

Teman saya mengatakan, kalau itu bukan pamrih. Ya lalu apa namanya? Teman saya tidak bisa menjawab. Saya sendiri menyimpulkan bahwa mengharapkan pahala dari Tuhan juga merupakan pamrih. Jadi dalam hal ini, pamrih bisa berarti negatif bisa berarti positif.

Ini adalah definisi saya sendiri, Anda protes? Silahkan buat definisi sendiri :)
Jadi dalam hal ini, kalau pun banyak pengusaha yang mendukung atau pun mendanai Jokowi Nyapres, saya berharap bahwa pamrihnya adalah demi kepentingan diri mereka masing-masing. Lho kok.....Iya... ini tidak salah ketik.

Ketika seorang pemimpin mampu memimpin dengan baik, maka keadilan akan tercipta. Entah dari mana, dalam 1 tahun, APBD DKI meningkat lebih dari 30 T. Padahal tidak ada pendapatan yang mencolok....Banyak dugaan bahwa angka ini adalah jumlah yang dijadikan 'bancaan' para penyelenggara Propinsi DKI pada periode sebelum-sebelumnya. Wuih.....

Keadilan di Indonesia, diharapkan terjadi di bawah kepemimpinan Jokowi, menjadikan iklim usaha yang kompetitif, tidak banyak setoran dan persaingan sehat. Mudah-mudahan hal inilah yang diharapkan oleh para cukong Jokowi. Dengan demikian, mereka akan berbisnis dengan lebih baik karena aparat bersih. Mereka pamrih bukan dari proyek balas budi, tetapi dari ketertiban dalam bernegara dan tentunya iklim yang kondusif untuk berbisnis. Bisnis bagi semua orang, bukan bagi segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan tanpa melihat kompetensinya.

Sekian.

21 February 2014

Inilah 7 Ulah Jokowi yang Menyebabkan Kemacetan

Anda Jokowi Hater? Atau pemuja Jokowi. Berikut adalah 7 Ulah Jokowi yang jelas-jelas menambah macetnya Kota Jakarta tercinta.
  1. PNS jadi sering masuk kerja. Sebelum Jokowi, kita tahu bahwa banyak PNS yang masuk kerjanya tidak rutin. Jam masuknya juga tidak jelas karena terlambat juga tidak masalah. Tidak masuk kerja juga tidak terlalu menjadi perhatian atasan. Sekarang, karena Jokowi tertib, maka para PNS jadi rajin masuk kantor. Ini tentunya menambah jumlah kendaraan di jalan, dan tentu saja menjadi semakin macet
  2. Kebiasaan blusukan. Gubernur yang dulu-dulu jarang keliling, karena tahu itu akan menambah kemacetan. Tapi Gubernur Jokowi tidak peduli dan sering saja melakukan kegiatan di luar kantornya. Ini jelas-jelas menambah kemacetan.
  3. Akibat kebiasaan blusukan ala Jokowi, maka para PNS dan aparat pemerintah juga sering melakukan blusukan. Entah terpaksa atau suka rela. Tapi apa pun itu, yang jelas semakin banyak kendaraan yang melintas di jalan. Ujungnya, ya jalan lebih macet.
  4. Jokowi sering melakukan perbaikan jalan. Lihat saja, setelah hujan dan banjir mereda, langsung diadakan perbaikan jalan. Jalan yang tadinya dua lajur, menjadi satu lajur karena yang satu sedang diperbaiki. Ya...jadi lebih macet...
  5. Jokowi merealisasikan proyek Monorel dan MRT. Proyek ini sudah lama sekali direncanakan, tetapi belum berjalan juga. Setelah dijalankan Jokowi, beberapa ruas jalan di Jakarta terpaksa harus ditutup karena adanya pembangunan proyek tersebut. Akibat penyempitan jalan tersebut, ya tentunya lebih macet. 
  6. Jokowi melarang adanya kendaraan melintas di jalur Busway. Sebenarnya ini sudah kebijakan lama, akan tetapi baru dilaksanakan secara tegas sekarang. Dulu orang dengan seenaknya melintas di jalur busway, tetapi sekarang tidak boleh bahkan didenda sangat tinggi. Tentu saja, jalur busway menjadi semakin sepi dan jalan non busway semakin macet.
  7. Jokowi juga mengambil kebijakan merapikan beberapa terminal dan mengintegrasikan dengan MRT. Hal ini tentu saja, menambah macet karena pembongkaran terminat dan juga pembangunan ulangnya. 
Itulah 7 Ulah Jokowi yang menambah kemacetan Jakarta kita tercinta. Anda setuju? Terserah. Anda boleh Share artikel ini, karena sudah di publish sehingga menjadi milik publik :)

Akan tetapi, saran saya, hati-hati jika ingin men-share artikel ini. Jadi Anda tidak perlu repot-repot mundur dari pekerjaan Anda sekarang, apalagi Anda seorang Dosen.

Wwkwkwkwkwkwkwkwk




30 January 2014

Komunikasi antar WhatsApp, Kakao, Line, BBM atau WeChat

Apakah Anda sudah menggunakan BBM for Android? atau kah sudah menggunakan WhatsApp? atau Line? he he....... Melihat fenomena ini, rasanya seperti De Javu....Tahukah Anda, bahwa BBM merupakan produk asal Kanada, WhatsApp berasal dari Amerika Serikat, Line berasal dari Jepang, WeChat berasal dari China dan Kakao Talk berasal dari Korea? Lha yang dari Indonesia? 

Info di atas sudah banyak yang tahu, tapi ini ada sedikit ramalan saya, yang mungkin akan terwujud di masa mendatang. Ramalah apa itu? Ramalan bahwa kita akan dapat berkomunikasi lintas operator tersebut. Artinya, kita dapat mengirim pesan melalui Line, dan diterima oleh WA, atau membaca pesan BBM dari Kakao Talk!

Percaya tidak?

Percaya boleh, tidak juga boleh. Buat ramalan sendiri juga boleh. Ide ramalan ini adalah bahwa dulu, pada awalnya SMS juga demikian. Antar operator dikenakan biaya lebih mahal, tapi akhirnya sekarang juga tidak mahal-mahal amat.

Jadi nanti, setelah ada persaingan yang ketat, maka akhirnya mereka akan membuka jalur tersebut, sehingga kita bisa berkomunikasi lintas jalur. Lho...kita kan sudah dapat mengupdate status facebook dari Twitter kan......? 

Mbuh lah.....

11 July 2013

Sepenuh Nyawa Untukmu


Seiring air mengalir
Waktu berlalu dan berdesir
Latah ku menyebut kita
Meski tiada lagi kita
Aku adalah kau dan
Kau adalah aku
Tiada lagi keduanya

Dua telah menjadi satu
Nyawa menjadi padu
Separuh nyawa bukanlah impian
Satu hasrat, jiwa dan cinta
Menjelma menjadi makhluk
Nyata dan bercengkerama


Tertatih raga ini
Berderit tulang ini
Emosi kupaksa tiada berkutik
Hasrat berlebih kuhardik
Pun masih ada tangis dan isak
Keringat dan darah belum jua
Menjelmakan dirimu
Menjadi sepenuh-penuh manusia

Rapuh fana ini, tetap berselubung janji
Retak raga ini, berselimut api

Happy Anniversary

11 January 2013

Mengapa Satu Hari 24 Jam?

Eh pernah mikir-mikir gak, kenapa satu hari satu malam itu ada 24 jam. Kemudian kenapa satu menit itu 60 detik atau satu jam itu 60 menit? Maksudnya kenapa dulu tidak mengasumsikan bahwa satu hari ada 60 jam, kemudian satu jam ada 12 menit, gitu?

He he...katanya sih, basis 60 itu sudah digunakan sejak jaman babilonia. Memang iya, pertanyaannya, kenapa mereka menggunakan angka 60?

Terus terang saya juga tidak tahu. Tapi pada suatu saat, ketika sedang bengong, saya teringat dengan pelajaran SD yang disebut KPK yaitu Kelipatan Persekutuan Terkecil. (Ini gak ada sangkut pautnya dengan Kasus Hambalang lho).

Jika kita ambil dua bilangan, misalnya 5 dan 7, maka KPK nya adalah 35. Kalau belum tahu, silakan tanya Bapak atau Ibu Guru :)

Nah, waktu itu orang sudah menggunakan basis 5 dan 10 karena memang jarinya ada lima dan jari  di kedua tangannya ada 10. Ketika mereka mencari bilangan yang lebih besar dari 10, maka mereka menggunakan KPK tersebut, meskipun namanya pasti bukan KPK. Jadi dari angka 2 dan 3, maka KPK nya adalah 6. Ketika memasukkan bilangan lanjutannya, yaitu 4, maka KPK dari 2, 3 dan 4 adalah 12. Nah, makanya ada satuan lusin yang setara dengan 12. Dengan menggunakan angka 12, maka memudahkan mereka jika ingin membagi sesuatu, karena merupakan KPK. Jika mereka mempunyai katakanlah, kambing 12, maka bisa dibagi 2, 3 atau dibagi 4. Ini lebih ke makna praktis.

Dalam satu hari (dilambangkan dengan matahari) maka mereka menggunakan angka 12 sebagai ukuran karena lama dan lebih dari jari tangan mereka. Demikian juga, malam (yang disimbolkan dengan bulan) juga mempunyai ukuran 12. Dengan demikian, satu hari satu malam ada 24 jam..

Lebih lanjut, KPK dari 2, 3, 4 dan 5 adalah 60. Sekali lagi, silahkan tanya sama Bapak atau Ibu Guru. Ketika mereka ingin membagi satu jam menjadi satuan yang lebih kecil lagi, maka digunakanlah angka 60 menit. Demikian juga ketika ingin membagi menit, digunakan angka 60 detik. Ini juga berlaku untuk ukuran derajad lho, di mana satu lingkaran sama dengan 360 derajad.

Saya tidak tahu itu benar atau salah, atau memang sudah ada riset tentang itu. Yang jelas, hal itu muncul di benak saya, sehingga tidak ada rujukan situs yang lain.

Mudah-mudahan Anda lebih tahu.

26 November 2012

Aku Sedang Senang

Ayah, Ibu...aku sedang senang

Ku berlari ke sana kemari, riang

Karena aku sedang senang

Aku tidak meminta kepada Ayah dan Ibu untuk dilahirkan

Aku hanya tahu bahwa sekarang

Aku sedang senang


Kalian lah yang mengharapkan aku datang

Kalian lah yang menantikan kehadiranku
Kalian lah yang mengemban amanat dari Sang Khalik

Sedangkan aku,

Aku hanyalah, sedang senang

Ketika ku sakit, kalian jadi bersedih

Aku tidak peduli

Aku tidak peduli

Karena

Aku sekarang sedang senang

Ku berlari

Riang

Senang

Kadang aku jatuh, menangis

Tapi aku akan berlari

dan akan terus tertawa

Senang

Karena

Aku sekarang hanya tahu

Bahwa aku sedang senang


24 October 2012

Kristo VS Mickey

Perang Kristo melawan Mickey

16 February 2012

Life (in Heaven) Begins at Forty

Jargon 'Life begins at forty' benar-benar terwujud. Selama ini, istilah itu lebih diartikan bahwa pada usia 40, karir seseorang telah mapan. Permasalahan keuangan, kredit rumah, cicilan mobil atau yang lain sudah terlewatkan. Di samping itu, anak-anak juga sudah relatif besar, sehingga tidak terlalu menyita perhatian lagi. Tapi apakah itu yang disebut hidup? Tanpa permasalahan keuangan, karir atau keluarga? Sepertinya arti 'hidup' kok sempit sekali ya.
Kalau pengertian hidup di dunia memang mungkin iya. Tapi kalau hidup dipandang secara lebih luas, maka hidup sebenarnya adalah tidak di dunia ini. Kehidupan di dunia ini jauh lebih singkat dibandingkan hidup di nirwana. Jadi ungkapan Life begins at forty akan lebih bermakna jika diungkapkan menjadi 'Life (in Heaven) begins at forty.
13 Februari 2012 adalah Hari Ulang Tahunmu ke-40. At Forty.... Sekaligus bersamaan dengan peringatan 100 hari kepulanganmu ke Rumah Bapa, untuk menempuh hidup yang sesungguhnya. Salam hormat buat Bapak ya.....Mbak


02 February 2012

Mengapa PLN sering mati lampu?

Jika anda adalah pelanggan PLN (tentunya iya ya) pasti tahu kalau PLN sering mati. Byar-pet istilahnya. Sampai sekarang keluhan itu masih ada. Bahkan ada lelucon yang mengatakan bahwa ada paradigma baru PLN yaitu dari pemadaman bergilir diubah menjadi penyalaan bergilir!! Itu sama saja.

Setelah merenung-renung selama beberapa tahun, maka barulah saya tahu mengapa hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa alasan, termasuk keuntungan dari adanya 'penyalaan bergilir' dari PLN:

1. Konsisten.
Sering matinya lampu PLN menunjukkan bahwa PLN adalah salah satu lembaga negara (atau apapun sebutannya) yang konsisten, tidak tergantung dari musim dan waktu. Musim kemarau, pemadaman dilakukan karena kekurangan debit air yang menggerakkan generator, dan musim hujam pemadaman dilakukan karena banyak kabel yang putus ditimpa pohon atau sekering yang terkena petir.

2. Earth Hour
Banyak sekali lembaga pecinta lingkungan hidup yang mewaspadai adanya ancaman global warming dengan melakukan pemadaman lampu secara serempak selama satu jam. PLN sudah melakukannya dari dulu, bahkan berjam-jam atau berhari-hari. Ini menunjukkan bahwa PLN peduli dengan lingkungan hidup dari dulu.

3. Latihan Pengendalian Masa
Negara maju seperti Amerika pernah heboh karena black out atau lampu mati secara total. Mereka tidak terbiasa karena biasanya ketika lampu mati ada pemberitahuan atau ada cadangan energi. Jadi ketika terjadi lampu mati secara total, mereka panik dan dikira ada ancaman teroris. Di Indonesia, lampu mati sudah biasa sehingga tidak panik.

4. Peduli Industri Lain
Dengan seringnya lampu mati, maka rakyat terbiasa menyiapkan cadangan sendiri, misalnya lilin. Ini akan menggairahkan produsen lilin dan juga energi alternatif yang lain.

5. Menghibur Rakyat
Meskipun pihak PLN sudah tahu betul alasan pemadaman lampu, tapi mereka sering memberikan alasan yang lucu-lucu sehingga menghibur rakyat. Misalnya karena tidak ada bahan bakar batu bara, atau sekering rusak atau alasan lucu yang lain.

Sudah tahu alasannya. Nah, jadi lestarikan budaya lampu mati di Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus melestarikan budaya warisan leluhur ini.

17 December 2011

Bahasa Menentukan Kinerja (?)

Tulisan ini berawal dari sebuah percakapan iseng teman saya, yang mengatakan bahwa kita akan selalu ketinggalan dengan bangsa barat. Kita terbiasa men'jalan'kan program, sementara mereka terbiasa untuk 'running' program. Ya tentunya mereka lebih cepat sampai!!

Ada benarnya juga, dan banyak juga para ahli yang sepakat bahwa penggunaan bahasa akan menentukan karakter dari bangsa yang menggunakan bahasa tersebut. Ada ilustrasi lain, Bahasa Indonesia tidak mengenal tenses, sehingga kalau berbicara tidak perlu mempertimbangkan waktu dari apa yang dibicarakan tersebut, apakah sudah selesai, sedang dikerjakan atau telah selesai beberapa waktu yang lalu atau kemungkinan lain. Berbeda halnya ketika ada tenses, maka si pembicara harus menyatakan bahwa apa yang dibicarakan sedang dikerjakan, atau telah selesai dikerjakan atau kemungkinan lain.

Ketika seorang atasan menanyakan suatu pekerjaan kepada seorang bawahan, bisa dijawab, Iya Pak saya yang mengerjakan pekerjaan itu. Tampak bahwa sangat bias sekali. Apakah pekerjaan itu sedang dikerjakan, akan dikerjakan atau telah selesai dikerjakan. Jika ada tenses, maka bawahan tersebut harus menggunakan tenses sehingga akan jelas apakah pekerjaan itu sedang dikerjakan, telah selesai dikerjakan atau akan dikerjakan nanti di kemudian hari.

Itu hanya contoh kecil saja, mungkin ada benarnya mungkin tidak. Tapi sisi positifnya harus kita ambil, bahwa kita membiasakan diri untuk memberikan informasi secara lebih rinci meskipun tanpa tenses. Misalnya, Iya Pak, saya yang akan mengerjakan itu, atau Saya telah menyelesaikan pekerjaan itu atau yang lain.

Ada contoh lucu dari teman saya juga. Dia mengatakan bahwa bahasa kita kurang deskriptif karena suku katanya juga lebih sedikit dari bahasa Inggris. Ketika seorang mengatakan 'Saya suka susu" maka akan menimbulkan banyak persepsi. Berbeda dengan 'I like milk' lebih jelas. Harus ada kalimat lain yang mengikutinya, misalnya 'saya meminumnya setiap hari' atau 'saya meremasnya setiap hari' :) baru akan lebih jelas. Peace.....:) lol

14 December 2011

Mengenang 40 Hari Erni Harmiati

Empat puluh hari sudah, engkau berpulang, tapi rasanya masih seperti kemarin! Apakah aneh? Mungkin tidak karena baru 40 hari. Tapi kepergian kerabat dekat yang sudah sekitar 20 tahun yang lalu, kok rasanya masih seperti kemarin? Kadang bertanya sendiri, mengapa demikian. Pernah sharing dengan kerabat yang juga telah kehilangan orang yang dicintai, sudah beberapa tahun yang lalu, tapi katanya juga seperti kemarin.

Jadi berpikir, mengapa demikian? Apakah berarti kita belum merelakan kepergiannya? Sepertinya tidak, karena kepergiannya telah direlakan dengan sepenuh hati. Lalu mengapa? Apakah ini karena ada keterkaitan 'tertentu' antara orang yang meninggal dengan orang dekat yang masih hidup? Atau inikah yang disebut cinta kasih? Kasih dari Tuhan sendiri?

Tuhan menciptakan manusia tentunya dengan sepenuh kasih. Dan sebelum ada ciptaan, tentunya tidak ada 'waktu' karena waktu adalah dimensi yang sama persis dengan dimensi jarak, yang keberadaannya semata-mata diperlukan sebagai konsekuensi dari eksistensi ciptaan. Ada ciptaan, maka harus ada dimensi waktu, dan dimensi jarak. Jadi ternyata kasih sejati, berada di atas waktu. Love beyond time, whatever the meaning of love, and time, even, love conquer time.

Jadi wajar sekali kalau kepergian orang terdekat kita yang sudah bertahun-tahun yang lalu, tapi rasanya seperti kemarin. Kedekatan dan cinta kasih kita dengan orang yang meninggalkan kita telah 'menguasai' waktu.

09 December 2011

Mencari Hari Lahir



Pada hari dan minggu apa Anda Lahir?

Mungkin Anda ingin tahu pada hari apa Anda dilahirkan. Silahkan coba utak atik permainan berikut:


Masukkan tanggal lahir (Lalu tekan tombol "Update" ):

Kode Bulan (1-12):
Tanggal (1-31):
Tahun (contoh: 1960):

Tanggal lahir:
Hari Lahir:

10 November 2011

Pahlawan???? (In Memoriam MG Erni Harmiati)

Kata 'pahlawan' tentunya telah kita kenal, dan sering kita dengar dengan baik. Arti kata pahlawan tentunya juga sudah kita ketahui, meskipun definisi kita tentang pahlawan tidaklah tepat, akan tetapi setidaknya, tidak berbeda jauh dengan definisi pahlawan yang resmi. Pahlawan mungkin kita artikan sebagai orang yang banyak berjasa atau berguna bagi orang yang menganggapnya pahlawan. Hari ini, 10 November 2011 adalah Hari Pahlawan. Semua tahu itu. Peringatan ini diambil dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya yang mengenang heroisme para pemuda Surabaya waktu itu dalam menghadapi Tentara Inggris, yang notabene, mempunyai persenjataan dan metode perang yang lebih baik.


Bersama anak dan keponakannya

Akan tetapi, ada juga pengertian pahlawan, yang lebih unik tetapi juga tetap benar. Dalam hal ini, Superman, atau Batman atau superhero yang lain bukanlah pahlawan. Mengapa? karena mereka memang orang hebat, Superman bisa terbang, sehingga wajar kalau berani menghadapi penjahat dengan gagah berani. Dalam Novel Forest Gump, mereka bukanlah pahlawan. Pahlawan adalah orang lemah, tetapi dengan gagah berani menghadapi segala tantangan hidup dan kehidupan.

19 August 2011

Benarkah Alien Ada?

Benarkah Alien, atau makhluk angkasa luar ada? Pertanyaan ini sering terngiang di telinga kita. Suka atau tidak suka. Bahkan kecurigaan adanya makhluk angkasa luar telah ada sejak dulu kala. Novel atau cerita khayal tentang makluk angkasa luar yang pertama-tama tercatat adalah ditulis oleh J. Kepler, salah satu astronom yang cukup kita kenal. Meskipun kita mungkin kesulitan mendapatkan novel itu, tapi kurang lebih ceritanya adalah bahwa di bulan ada penduduknya.Akhir-akhir ini jauh lebih banyak fiksi tentang alien, baik dalam bentuk buku maupun film layar lebar.


Cerita-cerita tentang adanya Unidenty Flying Object (UFO) juga sangat sering kita dengar. Bahkan banyak sekali komunitas-komunitas tentang UFO di dunia ini, bahkan di Indonesia juga ada. Akan tetapi, pertanyaannya, Mengapa alien tidak ada yang terang-terangan memperkenalkan diri kepada kita penghuni bumi? Ada berbagai jawaban yang semuanya hanya berandai-andai saja, tapi tidak ada yang pasti.

Saya sendiri termasuk orang yang meyakini bahwa alien, atau makhluk luar angkasa itu ada. Akan tetapi saya juga meyakini bahwa belum pernah ada alien yang sampai ke bumi, setidaknya pada masa di mana bumi sudah mempunyai peradaban. Mengapa?

08 August 2011

Mesin Penjelajah Waktu?

Mungkinkah kita bertamasya ke masa lalu? Atau ke masa mendatang? Tulisan ini terinsipasi dari John Titor Penjelajah Waktu. Akan tetapi, sebenarnya perjalanan antar waktu sudah merupakan fiksi yang dikenal baik oleh masyarakat awam. Banyak sekali film-film fiksi yang menceritakan tentang mesin penjelajah waktu. Tapi apakah hal tersebut benar-benar bisa dilakukan?

Ide fiksi tentang perjalanan antar waktu diambil dari teori relativitas Einstein tentang waktu. Teori itu menyebutkan bahwa waktu tidaklah mutlak dan bersifat individu, tergantung dari kecepatan masing-masing. Anekdot yang dikeluarkan oleh Stephen Hawking (ilmuwan penerima hadiah Nobel Fisik tahun 1995) adalah bahwa jika seorang menaiki pesawat terbang dengan kecepatan maksimum, maka usianya akan lebih muda dibandingkan orang lain di bumi. Lebih lanjut, anekdot itu diteruskan, bahwa perbedaan waktu hanyalah sepersekian detik saja, yang jauh lebih rendah dari pada penuaan akibat makanan yang dikonsumsi di pesawat, atau stress akibat takut terbang!!!

Jika suatu orang (atau partikel) mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka perbedaan waktu akan tampak lebih jelas. Akan tetapi sampai sekarang belum ada benda buatan manusia yang mampu bergerak mendekati kecepatan cahaya. Yang mungkin barulah partikel, atau cahaya itu sendiri tentunya. Aplikasi tentang perbedaan waktu juga terjadi pada daerah di sekitar masa yang super masif, misalnya sebuah lubang hitam, atau bintang yang sangat besar. Pembuktian empiris memang menunjukkan bahwa cahaya akan membelok ketika mendekati matahari, atau implikasinya adalah bahwa waktu juga melambat jika terkena gravitasi yang besar.

Pertanyaannya, apakah benar-benar ada mesin waktu? atau paling tidak di masa mendatang akan ditemukan mesin waktu? Banyak para ahli yang menjawab dengan jelas, TIDAK! Meskipun waktu akan melambat, akan tetapi akan terus bergerak maju dan tidak dapat mundur. Banyak teori yang cukup rumit untuk membuktikan hal itu. Akan tetapi sebenarnya ada bukti sederhana yang menunjukkan bahwa mesin waktu tidak akan pernah ada, meskipun di masa mendatang, di mana teknologi sudah semakin canggih.

Begini, jika sekarang sudah ada mesin waktu. Maka kita bisa bergerak ke masa lalu atau masa mendatang. Jika kita bergerak ke masa lalu, maka akan bertemu dengan orang yang menganggap bahwa kita adalah dari masa depan, suatu waktu yang belum terjadi. Dengan analogi itu, maka jika mesin waktu itu ada, entah kapan, maka sekarang ini akan ada banyak sekali turis dari masa mendatang yang mampir ke masa kita. Kisah tentang John Titor hanyalah satu saja dan sama sekali belum mewakili semua turis yang berdatangan. Banyak juga yang janggal dari cerita tersebut.

Akan tetapi, fiksi tentang perjalanan waktu memang menarik, dan cukuplah sebatas fiksi saja.

31 July 2011

Kaum Lemah, Miskin, Tersingkir dan Difabel (KLMTD)

Istilah Kaum miskin, lemah, tersingkir dan difabel (KLMTD) mungkin tidak asing bagi kita. Tapi mungkin juga asing bagi banyak orang. Intinya adalah mereka yang 'tidak berdaya'. Tidak berdaya karena memang tidak punya daya, atau secara sistematis memang di-tidakberdayakan oleh orang-orang yang berdaya. Sebenarnya ketika membaca KLMTD, kita sudah bisa membayangkan siapa mereka. Tidak perlu ada definisi formal pun, kita sudah bisa mendefinisikan sendiri dan saya yakin bahwa definisi yang kita buat masing-masing tidaklah terlalu jauh berbeda.

Mungkin yang lebih penting adalah bagaimana kita-mudah-mudahan termasuk yang berdaya-untuk ikut ambil bagian secara kongkrit dalam memberdayakan mereka. Tindakan nyata untuk memberdayakan KLTMD sebenarnya tidak usah yang muluk-muluk dan tinggi-tinggi, sehingga kita masuk nominasi orang-orang yang hebat dan mendapatkan penghargaan. Jika kita secara bangga dan penuh rasa syukur menganggap diri kita berdaya, kita dapat melakukannya dari lingkungan kita sendiri. Kecuali, kebetulan kita adalah memang benar-benar orang yang BERDAYA, jadi mungkin tindakan kita bisa spektakuler.

Kita bisa memulainya dari pembantu kita misalnya, atau bawahan kita, atau tetangga kita, atau siapa saja yang sebenarnya tidak berdaya, tapi tidak pernah mau dikasihani.

Kita bisa mulai dengan selalu tersenyum dan menyapa orang-orang yang selama ini sering berjumpa dengan kita. Atau mensyukuri nikmat yang telah kita terima atau hal-hal kecil lain yang mungkin tidak penting, tetapi jika dilakukan dengan sepenuh hati akan memberikan makna yang mendalam.

Klik kategori film yang Anda cari