Ocean's 8

Komedi/Kriminal.

If I Stay

Roman/Drama

MacGyver S6 Ep. 1

Tough Boys

The Losers

Actions

Slider

30 January 2014

Komunikasi antar WhatsApp, Kakao, Line, BBM atau WeChat

Apakah Anda sudah menggunakan BBM for Android? atau kah sudah menggunakan WhatsApp? atau Line? he he....... Melihat fenomena ini, rasanya seperti De Javu....Tahukah Anda, bahwa BBM merupakan produk asal Kanada, WhatsApp berasal dari Amerika Serikat, Line berasal dari Jepang, WeChat berasal dari China dan Kakao Talk berasal dari Korea? Lha yang dari Indonesia? 

Info di atas sudah banyak yang tahu, tapi ini ada sedikit ramalan saya, yang mungkin akan terwujud di masa mendatang. Ramalah apa itu? Ramalan bahwa kita akan dapat berkomunikasi lintas operator tersebut. Artinya, kita dapat mengirim pesan melalui Line, dan diterima oleh WA, atau membaca pesan BBM dari Kakao Talk!

Percaya tidak?

Percaya boleh, tidak juga boleh. Buat ramalan sendiri juga boleh. Ide ramalan ini adalah bahwa dulu, pada awalnya SMS juga demikian. Antar operator dikenakan biaya lebih mahal, tapi akhirnya sekarang juga tidak mahal-mahal amat.

Jadi nanti, setelah ada persaingan yang ketat, maka akhirnya mereka akan membuka jalur tersebut, sehingga kita bisa berkomunikasi lintas jalur. Lho...kita kan sudah dapat mengupdate status facebook dari Twitter kan......? 

Mbuh lah.....

11 July 2013

Sepenuh Nyawa Untukmu


Seiring air mengalir
Waktu berlalu dan berdesir
Latah ku menyebut kita
Meski tiada lagi kita
Aku adalah kau dan
Kau adalah aku
Tiada lagi keduanya

Dua telah menjadi satu
Nyawa menjadi padu
Separuh nyawa bukanlah impian
Satu hasrat, jiwa dan cinta
Menjelma menjadi makhluk
Nyata dan bercengkerama


Tertatih raga ini
Berderit tulang ini
Emosi kupaksa tiada berkutik
Hasrat berlebih kuhardik
Pun masih ada tangis dan isak
Keringat dan darah belum jua
Menjelmakan dirimu
Menjadi sepenuh-penuh manusia

Rapuh fana ini, tetap berselubung janji
Retak raga ini, berselimut api

Happy Anniversary

11 January 2013

Mengapa Satu Hari 24 Jam?

Eh pernah mikir-mikir gak, kenapa satu hari satu malam itu ada 24 jam. Kemudian kenapa satu menit itu 60 detik atau satu jam itu 60 menit? Maksudnya kenapa dulu tidak mengasumsikan bahwa satu hari ada 60 jam, kemudian satu jam ada 12 menit, gitu?

He he...katanya sih, basis 60 itu sudah digunakan sejak jaman babilonia. Memang iya, pertanyaannya, kenapa mereka menggunakan angka 60?

Terus terang saya juga tidak tahu. Tapi pada suatu saat, ketika sedang bengong, saya teringat dengan pelajaran SD yang disebut KPK yaitu Kelipatan Persekutuan Terkecil. (Ini gak ada sangkut pautnya dengan Kasus Hambalang lho).

Jika kita ambil dua bilangan, misalnya 5 dan 7, maka KPK nya adalah 35. Kalau belum tahu, silakan tanya Bapak atau Ibu Guru :)

Nah, waktu itu orang sudah menggunakan basis 5 dan 10 karena memang jarinya ada lima dan jari  di kedua tangannya ada 10. Ketika mereka mencari bilangan yang lebih besar dari 10, maka mereka menggunakan KPK tersebut, meskipun namanya pasti bukan KPK. Jadi dari angka 2 dan 3, maka KPK nya adalah 6. Ketika memasukkan bilangan lanjutannya, yaitu 4, maka KPK dari 2, 3 dan 4 adalah 12. Nah, makanya ada satuan lusin yang setara dengan 12. Dengan menggunakan angka 12, maka memudahkan mereka jika ingin membagi sesuatu, karena merupakan KPK. Jika mereka mempunyai katakanlah, kambing 12, maka bisa dibagi 2, 3 atau dibagi 4. Ini lebih ke makna praktis.

Dalam satu hari (dilambangkan dengan matahari) maka mereka menggunakan angka 12 sebagai ukuran karena lama dan lebih dari jari tangan mereka. Demikian juga, malam (yang disimbolkan dengan bulan) juga mempunyai ukuran 12. Dengan demikian, satu hari satu malam ada 24 jam..

Lebih lanjut, KPK dari 2, 3, 4 dan 5 adalah 60. Sekali lagi, silahkan tanya sama Bapak atau Ibu Guru. Ketika mereka ingin membagi satu jam menjadi satuan yang lebih kecil lagi, maka digunakanlah angka 60 menit. Demikian juga ketika ingin membagi menit, digunakan angka 60 detik. Ini juga berlaku untuk ukuran derajad lho, di mana satu lingkaran sama dengan 360 derajad.

Saya tidak tahu itu benar atau salah, atau memang sudah ada riset tentang itu. Yang jelas, hal itu muncul di benak saya, sehingga tidak ada rujukan situs yang lain.

Mudah-mudahan Anda lebih tahu.

26 November 2012

Aku Sedang Senang

Ayah, Ibu...aku sedang senang

Ku berlari ke sana kemari, riang

Karena aku sedang senang

Aku tidak meminta kepada Ayah dan Ibu untuk dilahirkan

Aku hanya tahu bahwa sekarang

Aku sedang senang


Kalian lah yang mengharapkan aku datang

Kalian lah yang menantikan kehadiranku
Kalian lah yang mengemban amanat dari Sang Khalik

Sedangkan aku,

Aku hanyalah, sedang senang

Ketika ku sakit, kalian jadi bersedih

Aku tidak peduli

Aku tidak peduli

Karena

Aku sekarang sedang senang

Ku berlari

Riang

Senang

Kadang aku jatuh, menangis

Tapi aku akan berlari

dan akan terus tertawa

Senang

Karena

Aku sekarang hanya tahu

Bahwa aku sedang senang


24 October 2012

Kristo VS Mickey

Perang Kristo melawan Mickey

16 February 2012

Life (in Heaven) Begins at Forty

Jargon 'Life begins at forty' benar-benar terwujud. Selama ini, istilah itu lebih diartikan bahwa pada usia 40, karir seseorang telah mapan. Permasalahan keuangan, kredit rumah, cicilan mobil atau yang lain sudah terlewatkan. Di samping itu, anak-anak juga sudah relatif besar, sehingga tidak terlalu menyita perhatian lagi. Tapi apakah itu yang disebut hidup? Tanpa permasalahan keuangan, karir atau keluarga? Sepertinya arti 'hidup' kok sempit sekali ya.
Kalau pengertian hidup di dunia memang mungkin iya. Tapi kalau hidup dipandang secara lebih luas, maka hidup sebenarnya adalah tidak di dunia ini. Kehidupan di dunia ini jauh lebih singkat dibandingkan hidup di nirwana. Jadi ungkapan Life begins at forty akan lebih bermakna jika diungkapkan menjadi 'Life (in Heaven) begins at forty.
13 Februari 2012 adalah Hari Ulang Tahunmu ke-40. At Forty.... Sekaligus bersamaan dengan peringatan 100 hari kepulanganmu ke Rumah Bapa, untuk menempuh hidup yang sesungguhnya. Salam hormat buat Bapak ya.....Mbak


02 February 2012

Mengapa PLN sering mati lampu?

Jika anda adalah pelanggan PLN (tentunya iya ya) pasti tahu kalau PLN sering mati. Byar-pet istilahnya. Sampai sekarang keluhan itu masih ada. Bahkan ada lelucon yang mengatakan bahwa ada paradigma baru PLN yaitu dari pemadaman bergilir diubah menjadi penyalaan bergilir!! Itu sama saja.

Setelah merenung-renung selama beberapa tahun, maka barulah saya tahu mengapa hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa alasan, termasuk keuntungan dari adanya 'penyalaan bergilir' dari PLN:

1. Konsisten.
Sering matinya lampu PLN menunjukkan bahwa PLN adalah salah satu lembaga negara (atau apapun sebutannya) yang konsisten, tidak tergantung dari musim dan waktu. Musim kemarau, pemadaman dilakukan karena kekurangan debit air yang menggerakkan generator, dan musim hujam pemadaman dilakukan karena banyak kabel yang putus ditimpa pohon atau sekering yang terkena petir.

2. Earth Hour
Banyak sekali lembaga pecinta lingkungan hidup yang mewaspadai adanya ancaman global warming dengan melakukan pemadaman lampu secara serempak selama satu jam. PLN sudah melakukannya dari dulu, bahkan berjam-jam atau berhari-hari. Ini menunjukkan bahwa PLN peduli dengan lingkungan hidup dari dulu.

3. Latihan Pengendalian Masa
Negara maju seperti Amerika pernah heboh karena black out atau lampu mati secara total. Mereka tidak terbiasa karena biasanya ketika lampu mati ada pemberitahuan atau ada cadangan energi. Jadi ketika terjadi lampu mati secara total, mereka panik dan dikira ada ancaman teroris. Di Indonesia, lampu mati sudah biasa sehingga tidak panik.

4. Peduli Industri Lain
Dengan seringnya lampu mati, maka rakyat terbiasa menyiapkan cadangan sendiri, misalnya lilin. Ini akan menggairahkan produsen lilin dan juga energi alternatif yang lain.

5. Menghibur Rakyat
Meskipun pihak PLN sudah tahu betul alasan pemadaman lampu, tapi mereka sering memberikan alasan yang lucu-lucu sehingga menghibur rakyat. Misalnya karena tidak ada bahan bakar batu bara, atau sekering rusak atau alasan lucu yang lain.

Sudah tahu alasannya. Nah, jadi lestarikan budaya lampu mati di Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus melestarikan budaya warisan leluhur ini.

30 January 2012

Mengetahui Harga Sebuah Domain

Beberapa waktu lalu sudah ada postingan tentang harga jual blog atau website. Kali ini adalah postingan tentang harga sebuah domain. Sebuah domain berbeda dengan sebuah website atau sebuah blog. Domain hanya mencakup nama saja, atau alamat url tidak termasuk isi dari site tersebut. Apakah domain mempunyai harga? Tentunya iya. Tahun 2010 rekor harga tertinggi sebuah domain adalah sekitar 13 juta dollar!!! Lumayan mahal kan? Harga tersebut memang masih jauh di bawah harga sebuah website beserta isinya, misalnya jobsdb.com yang pernah dibeli seharga sekitar Rp. 4 Trillyun oleh Yahoo.com meskipun akhirnya dijual kembali dengan harga lebih murah.

Mengapa domain bisa menjadi begitu mahal? Katanya sich karena domain tersebut mempunyai potensi market yang besar, bahkan ada domain yang tidak ada pemiliknya, tetapi mempunyai rangking alexa. Hal tersebut bisa karena kepopuleran domain tersebut, atau hanya sekedar salah ketik saja.

Berikut adalah beberapa situs yang memberikan jasa appraisal domain secara gratis. Yang berbayar banyak sich, tapi ini yang free saja.

Merupakan salah satu domain appraisal yang cukup terkenal dan banyak dipercaya. Tapi sayangnya kita hanya bisa menggunakan satu kali saja dalam satu hari. Jadi kalau mau mencari informasi tentang banyak domain di sini, ya sabar, ganti hari atau sign up saja. Coba ke TKP dan ketik sembarang domain, misalnya dogclub.us di situ tertera harga sekitar 6.900 dollar. Lumayan kan :) padahal harga domain untuk ekstensi us hanya sekitar 10 dollar saja, atau bahkan ada yang lebih rendah.

Ini sebenarnya menggunakan scripts yang sama dengan estibot.com sehingga akan memberikan harga domain yang sama. Di situ juga tertulis sebagai berikut:

We DON'T valuate businesses, we DON'T valuate sites. We ONLY valuate DOMAINS!
Traffic is only given as a courtesy and doesn't enter into the appraisal calculation.

Kelebihannya adalah bahwa kita bisa mencari harga sekitar 6 buah domain dalam satu hari. Lumayan he he...

Ini juga alternatif yang lain. Kelebihan situs ini adalah kita bisa mencari harga sebuah domain tanpa dibatasi jumlahnya. Jadi jika ingin mengetahui harga dari banyak sekali domain, gunakan situs ini tanpa harus menunggu ganti hari :). Akan tetapi, harga di sini cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan kedua situs yang dibahas sebelumnya. Sebagai contoh domain dogclub.us di ini diestimasi sebesar 20700 dollar. Hampir tiga kali lipat dari estimasi estibot.com

Situs ini lebih terbuka dengan memberikan algoritma dari pencarian harga sebuah domain. Jumlah domain yang kita appraise juga tidak terhingga dalam satu hari. Jadi ketika kita memasukkan sebuah domain, kita akan diberikan pilihan, misalnya satu kata atau dua kata atau tiga kata. Kita harus menentukan jumlah kata, lalu diberikan pertanyaan berikutnya, demikian seterusnya. Kelebihannya kita menjadi tahu algoritma pencarian harga sebuah domain, akan tetapi sering kita ragu-ragu untuk memberikan jawaban, misalnya seberapa besar market dari domain kita, atau seberapa mudah diingat nama domain kita. Jawaban yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda. Algoritmnya kurang lebih demikian (a) semakin sedikit jumlah kata semakin mahal; (b) semakin massive market maka semakin mahal; (c) semakin besar segmen pasar semakin mahal; (d) semakin menggambarkan isi site semakin mahal; (e) semakin mudah diingat semakin mahal; (f) jika mengunakan angka atau simbol maka lebih murah. Dengan menggunakan keenam indikator tersebut maka akan dihitung harga sebuah domain. Harga domain dogclub.us di sini hanya sekitar 100 dollar saja berdasarkan isian batas bawah, tetapi bisa menjadi 16000 dollar jika menggunakan batas atas. Hmphh..jadi bingung kan??

Sebenarnya masih banyak situs yang lain, tapi mudah-mudahan itu dapat mewakilinya.


Silahkan mencoba

17 December 2011

Bahasa Menentukan Kinerja (?)

Tulisan ini berawal dari sebuah percakapan iseng teman saya, yang mengatakan bahwa kita akan selalu ketinggalan dengan bangsa barat. Kita terbiasa men'jalan'kan program, sementara mereka terbiasa untuk 'running' program. Ya tentunya mereka lebih cepat sampai!!

Ada benarnya juga, dan banyak juga para ahli yang sepakat bahwa penggunaan bahasa akan menentukan karakter dari bangsa yang menggunakan bahasa tersebut. Ada ilustrasi lain, Bahasa Indonesia tidak mengenal tenses, sehingga kalau berbicara tidak perlu mempertimbangkan waktu dari apa yang dibicarakan tersebut, apakah sudah selesai, sedang dikerjakan atau telah selesai beberapa waktu yang lalu atau kemungkinan lain. Berbeda halnya ketika ada tenses, maka si pembicara harus menyatakan bahwa apa yang dibicarakan sedang dikerjakan, atau telah selesai dikerjakan atau kemungkinan lain.

Ketika seorang atasan menanyakan suatu pekerjaan kepada seorang bawahan, bisa dijawab, Iya Pak saya yang mengerjakan pekerjaan itu. Tampak bahwa sangat bias sekali. Apakah pekerjaan itu sedang dikerjakan, akan dikerjakan atau telah selesai dikerjakan. Jika ada tenses, maka bawahan tersebut harus menggunakan tenses sehingga akan jelas apakah pekerjaan itu sedang dikerjakan, telah selesai dikerjakan atau akan dikerjakan nanti di kemudian hari.

Itu hanya contoh kecil saja, mungkin ada benarnya mungkin tidak. Tapi sisi positifnya harus kita ambil, bahwa kita membiasakan diri untuk memberikan informasi secara lebih rinci meskipun tanpa tenses. Misalnya, Iya Pak, saya yang akan mengerjakan itu, atau Saya telah menyelesaikan pekerjaan itu atau yang lain.

Ada contoh lucu dari teman saya juga. Dia mengatakan bahwa bahasa kita kurang deskriptif karena suku katanya juga lebih sedikit dari bahasa Inggris. Ketika seorang mengatakan 'Saya suka susu" maka akan menimbulkan banyak persepsi. Berbeda dengan 'I like milk' lebih jelas. Harus ada kalimat lain yang mengikutinya, misalnya 'saya meminumnya setiap hari' atau 'saya meremasnya setiap hari' :) baru akan lebih jelas. Peace.....:) lol

Klik kategori film yang Anda cari