Adalah 5 pasukan khusus, Franklin Clay (Kolonel) yang juga pemimpin mereka, Jake Jensen (ahli IT), William Rouque (Ahli pertarungan), Cougar (sinper) dan Pooch (ahli transportasi). Mereka berlima bertugas memberikan tanda bagi lokasi Fadhil di daerah pedalama Bolivia agar dapat di bom oleh pesawat tempur. Itu tugas yang sangat mudah bagi mereka. Tetapi mereka melihat bahwa ada banyak anak-anak di persembunyian tersebut dan memohon agar pemboman dibatalkan. Tetapi ditolak oleh Max (yang memberikan perintah) dan bom tetap akan dijatuhkan 8 menit lagi.
Akhirnya mereka membuat keputusan yang gila, yaitu masuk ke area dan membebaskan anak-anak terlebih dahulu dalam waktu kurang dari 8 menit. Mereka akhirnya berhasil, bahkan Clay sempat menembak Fadhil secara langsung. Mereka menggunakan bis menuju lokasi penjemputan, tetapi helikopter tidak muat untuk mereka semua. Mereka memutuskan untuk menyelamatkan anak-anak saja yang berjumlah sekitar 25 anak. Tetapi ketika helikopter akan terbang, tiba-tiba ditembak oleh rudah sehingga mereka semua mati. Kelima pasukan sangat kaget, karena seharusnya merekalah yang di dalam helikopter itu. Maka mereka mengambil kalung atau indentitas diri mereka, lalu melemparkan ke dalam reruntuhan helikopter agar mereka dikira sudah mati.
Mereka lalu mengembara di sekitar Bolivia tanpa tujuan yang jelas. Tidak punya passport untuk pulang, dan juga tidak punya uang untuk mendapatkan passport. Aisha Al-Fadhil anak dari Fadhil melacak mereka dan akhirnya bertemu dengan Clay dan membuat kesepakatan. Tetapi kelima pasukan itu tidak tahu bahwa Aisha adalah anak Fadhil. Fadhil tahu mereka berlima masih hidup, karena dia menghitung jumlah gigi para korban di dalam helikopter.
Aisha berjanji membawa mereka kembali ke Amerika dan keluarganya, tetapi minta syarat bahwa mereka harus membunuh Max. Mereka setuju karena mereka juga punya dendam kepada Max. Max rupanya telah mempunyai agenda sendiri untuk mendapatkan senjata mematikan dari ilmuwan India dan berniat menjualnya kepada penawar tertinggi. Max berkhianat kepada negara dan siap melakukan apa saja untuk kepentingan dirinya dibantu oleh Wade, pengawalnya yang setia.
Upaya penculikan Max gagal. Mereka berhasil menculik mobilnya, tetapi Max tidak berada di dalamnya. Hanya ada sebuah disk yang dijaga ketat, sehingga itu adalah sesuatu yang sangat penting. Berlima sempat curiga kepada Aisha dan ingin membunuhnya. Tetapi akhirnya mereka membuat rencana lain untuk mencuri alat yang diinginkan Max.
Dengan keahlian mereka, akhirnya berhasil menngambil file algoritma utama di main komputer dan tahu bahwa disk itu berisi transaksi uang senilai jutaan dollar. Mereka melacaknya sehingga tahu bahwa ada sesuatu yang penting di sebuah pelabuhan. Saat itu juga, mereka tahu identitas Aisha dan berniat membunuhnya, tetapi Aisha berhasil melarikan diri.
Berlima mereka menyusup ke pelabuhan, tetapi rupanya mereka dijebak dan tertangkap dengan mudah. Ternyata Roque yang berkhianat karena sering berselisih pendapat dengan Clay. Ketika akan dieksekusi, tiba-tiba datang Aisha yang menyelamatkan mereka. Berlima akhirnya berhasil menggagalkan pembelian senjata bom modern yang dahsyat meskipun Max berhasil kabur. Dalam pertarungan itu, Roque, si ahli pisau akhirnya tewas di pesawat yang meledak bersama Wade.
Akhirnya mereka bisa kembali ke kehidupan mereka, tetapi Aisha masih menyimpan urusan dengan Clay, karena Clay telah menembak mati ayahnya.
0 komentar:
Post a Comment