Ocean's 8

Komedi/Kriminal.

If I Stay

Roman/Drama

MacGyver S6 Ep. 1

Tough Boys

The Losers

Actions

Slider

15 May 2020

Catatan Harian Physical Distancing H60 (14 Mei 2020)

Hari ke-60 atau boleh dikatakan 2 bulan. Meskipun sebenarnya tergantung dari bulan apa. Kalau Bulan Juli dan Agustus maka itu ada 62 hari... ah gak penting amat ya..

Tidak ada yang terlalu berbeda antara hari ini dengan hari yang lain. Hanya perlu dicatat bahwa siaran TVRI bisa berjalan dengan baik. Lumayan lah dari pada tidak ada pengajaran kepada anak-anak. Sehari sekitar 30 menit termasuk intro dan lain-lain. Bandingkan dengan sekolah biasa dulu dari jam 7:00 sampai dengan jam 13:00 :)

Juga ada tugas dari Bapak dan Ibu guru sekolah. Ini patut dicatat, karena tidak setiap hari beliau-beliau memberikan tugas kepada anak-anak mereka secara online. 

Satu hal yang membuat hari ini berbeda adalah secara tidak sengaja saya melihat petugas kurir yang mengantar barang pesanan dari salah satu Market Place terkenal di Indonesia yaitu S. Ini sengaja saya samarkan agar pembaca tidak tahu bahwa yang saya maksud adalah Shopee. Seiring dengan menurunnya berbagai kegiatan ekonomi, ternyata untuk jasa pembelian secara online meningkatn cukup drastis. Beberapa kali saya melihat (ketika belum ada wabah) mereka mengirim barang ke rumah, tetapi loadingnya yang ini memang terbilang luar biasa.
Kurir Market Place yang Kebanjiran Order

yah..Memang dibalik krisis pasti ada peluang. Patut disyukuri

Siang sampai sore tidak ada hal yang berbeda dari biasanya. Meskipun sebenarnya ini tanggal 14 Mei 2020 ada undangan doa, bahkan puasa untuk memerangi Wabah, tapi kami sekeluarga tidak ikut serta. Tapi untuk doa rosario jam 20:00 WIB tetap berjalan. 

Setelah selesai rosario, anak-anak secara suka rela masuk kamar dan tidur. Padahal biasanya masih main-main dulu. Jadi saya pun juga bisa tidur lebih gasik. Sebelumnya melihat film lawas King Kong (bukan yang baru) tapi tidak selesai. Mungkin dilanjutkan besok harinya.

Salam.


13 May 2020

Jalan-jalan Pagi Selama Wabah

Saya adalah tipe orang yang sangat jarang berolah raga. Apakah ini hal yang baik? Tentu saja tidak. Jauh lebih baik jika kita berolah raga. Tapi entah mengapa, rasanya malas sekali untuk berolah raga atau setidaknya menggerakkan badan untuk aktivitas yang mengarah ke olah raga.

Tapi untunglah, saya punya aktivitas Ternak-Teri (Anter Anak Anter Istri) yang cukup padat, sehingga setidaknya badan saya relatif bergerak. Untuk lebih jelasnya mungkin biar saya uraikan sedikit. Ketika menjemput Anak dari sekolah, setidaknya saya harus Mengantar dan juga menjemput. Jadi ada dua kali. Lalu karena Anak saya ada 2, dan jadwal sekolah berbeda, meskipun sekolahnya saja, maka ada tiga kali aktivitas saya :)

Lalu yang paling penting adalah, bahwa anak saya suka iseng. Jadi ketika melihat saya data menjemput, maka anak saya bukannya berlari ke arah saya, tetapi seringnya malah ngumpet!!! Jadi yah,, kadang saya harus mencari naik turun gedung sekolah, atau berjalan melintasi lapangan tengah yang ukurannya sekitar setengah lapangan bola. Lumayan...

Tapi aktivitas menjemput sekolah otomatis berakhir ketika adanya wabah. Aktivitas jalan saya pun menjadi berhenti dan setelah sekitar satu setengah bulan, rasanya agak pegel2 juga. Jadi akhirnya ada ide untuk jalan jalan di pagi hari. Subuh-subuh lah....Edyan, ini aktivitas yang tidak pernah saya lakukan semenjak berkeluarga. Tapi heran, ini mungkin Berkah Wabah Corona, aktivitas jalan pagi sekarang bisa saya lakukan bersama keluarga saya secara rutin dari Senin sd Jumat. Welllleh.....

Ini lumayan menggerakkan badan saya. Saya coba cek pakai aplikasi yang ada di hape saya dan meskipun masih kurang, tetapi lumayan dari pada tidak ada sama sekali.

Mudah-mudahan aktivitas ini bisa berjalan terus, tidak hanya selama wabah, dan juga bisa semakin aktif atau semakin jauh jalan kakinya.

Good....


12 May 2020

Suka Cita Physical Distancing

Ini sudah hampir dua bulan, saya melakukan Physical Distancing (d/h social distancing), atau menjaga jarak secara fisik dengan orang lain demi mencegah peningkatan wabah virus corona. Pertama kali melakukan physical distancing adalah tanggal 16 Maret 2020 yang lalu, tepatnya Hari Senin. Hari itu juga hari yang sama dengan pengumuman Gubernur Jawa Tengah Mas Ganjar yang berisi penghentian semua kegiatan belajar mengajar di seluruh Jawa Tengah dengan beberapa pengecualian yaitu bagi anak Kelas XII yang saat ini sedang menjalankan ujian kelulusan mereka.

Ini juga hari Senin, tanggal 11 Mei 2020 berarti kurang 5 hari lagi genap dua bulan penuh saya sekeluarga berada di rumah. Bukan lock down, hanya PSBB yang kurang lebih artinya juga relatif sama :)

Eh beda kok, PSBB lebih longgar aturannya dan bahkan saat ini di Semarang belum diberlakukan, tetapi saat ini ditulis, diberlakukan PKM yaitu Pembatasan Kegiatan Masyarakat. Istilah ini juga relatif baru, tetapi intinya adalah PSBB yang lebih longgar. Jadi jika PSBB adalah lock down yang lebih longgar, maka PKM adalah lock down yang lebih longgar kuadrat!!!
Begitula kira-kira.

Ada banyak hikmah dari adanya Wabah COVID-19 ini. Salah satunya, meskipun bukan yang terpenting, adalah saya jadi mulai nulis blog lagi....wkwkwkwkwk....

OK, mulai hari ini sepertinya akan ada postingan terus di blog yang jauh dari sederhana ini. Semuanya berkat adalah Covid-19...so...

Keep stay at home

03 December 2019

Selalu Ada Waktu untuk Rosari

Di pengkolan (suatu sudut jalan) di dekat rumah saya, terdapat sekitar belasan ojek offline dan online yang nongkrong. Satu yang menarik perhatian saya, adalah seorang tukang ojek yang masih relatif muda, tetapi sangat rajin sekali berdoa rosario. Itu sering saya dengar dari percakapan mereka (sering bercanda dengan suara keras) misalnya, ketika anak itu mau pulang temannya ada yang teriak "Rosari?"... lalu anak itu menjawab sambil teriak, "Jelas dunk". Atau kadang2 anak itu pergi sambil teriak, "Rosari dulu ah.." dan teman-temannya menjawab "Sip" atau seruan lain yang mendukung.

Karena penasaran, maka saya sengaja mencari waktu dan pura-pura order offline ke anak itu. Setelah basa-basi sejenak, sambil bonceng motornya, saya memulai percakapan.

S (Saya) : Mas Katholik ya?
O (Tukang Ojek) : Iya mas, kok tahu
S : Iya sering dengar mas kalau lagi ngobrol sama teman-temannya.

Lalu saya mulai sedikit serius
S : Saya kagum sama mas, masih muda tapi selalu ada waktu untuk Rosari.
O : Ah biasa aja mas, maklum anak muda...(sambil tersipu)

Dalam hati saya lebih kagum lagi akan kerendahan hati tukang ojek ini.
S : Saya juga ingin seperti mas.
O : Lho Mas nya belum beristri?
S : He he belum...(gantian saya yang tersipu)
O : Tapi sudah punya calon kan?
S : Ah belum juga Mas (kali ini saya agak tersudut)
O : Oh...nanti kalau Mas sudah punya pasangan pasti juga bisa seperti saya.

Saya berpikir mendalam, apa iya ya kalau sudah punya pasangan jadi rajin berdoa Rosario.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut bergabung kalau tukang ojek tersebut sedang meluangkan waktu untuk Rosari. Dia mau dan suatu saat saya dijemput untuk bergabung.

Saya membonceng, dan motornya diarahkan ke arah Gereja di dekat rumah saya.
S : Lho di Gereja Mas?
O : Gak lah mas, cuma gangnya sama

Lalu motor melewati Gereja, dan berhenti di sebuah rumah yang sederhana. Dia masuk mengetuk sebuah kamar dan keluarlah seorang gadis manis dari dalam kamar.
O : Ini mas kenalkan, Maria Rosari Juminem. Teman saya dari kampung. Doakan kami mau nikah tahun depan.
S : *&*%$&*%*$&%*$&%*$

16 April 2019

Sindrom Stockholm, Apakah itu?

Pernah mendengar istilah Sindrom Stockholm? Jika belum, berikut adalah kutipan dari wikipedia: (Silhakan Anda juga browse)


Sindrom Stockholm adalah respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. Sindrom ini dinamai berdasarkan kejadian perampokan Sveriges 


Hm...agak aneh juga ya, disandera, tapi malah setia atau bahkan jatuh cinta. Wikipedia mencatat bahwa ada korban sandera yang jatuh cinta kepada penyandera lalu membatalkan pertunangannya.....so cuit....

Sebenarnya ada juga Sindrom Lima yang merupakan kebalikannya yaitu bahwa Penyandera lah yang jatuh cinta....ehem..ehem...

Tapi fokus dan sindrom Stockholm...dan ,,,,,sepertinya kok ada yang mirip....diculik, lalu menjadi calegnya pengikutnya...Mbuh lah.......

Memilih Partai Kecil - Suara Kita Menjadi Hilang? Sia-sia?

Satu hari lagi kita semua akan mengadakan pesta demokrasi yaitu Pemilu 2019. Dalam pemilu ini kita akan memilih, Presiden, Anggota DPD RI, Anggota DPR RI, DPRD I dan juga DPRD II. Jadi ada 5 kertas suara yang harus kita coblos (kecuali mungkin DKI hanya 4 saja).

Eh..bukan itu yang ingin saya sampaikan. Tapi begini, peraturan pemilu ini adalah bahwa Electoral Tresshold adalah sebesar 4%, artinya kurang lebih adalah bahwa jika ada suara total nasional partai yang di bawah 4%, maka partai tersebut tidak lolos ke senayan, jadi seluruh perolehan suaranya menjadi hangus, dan jatah kursi akan diberikan kepada partai yang mendapatkan suara total nasional di atas 4% dibagi secara proporsional. Makna praktisnya adalah bahwa jika, ini hanya jika, saya memilih suatu partai dan total suara di bahah 4% maka suara saya menjadi tidak terpakai karena caleg yang saya pilih juga akan gugur, meskipun di dapil saya caleg tersebut mendapatkan jatah kursi.

Nah, ini yang kadang disebut sebagai sia-sia, suara yang hilang, coro jowone, man-eman. 

Tapi logikanya juga bisa seperti ini, dari sekian caleg yang ada, ternyata pilihan saya jatuh kepada caleg yang kebetulan menggunakan kendaraan partai kecil atau bahkan partai baru.....Apakah saya harus memaksakan diri memilih caleg dari partai besar yang selama ini telah menjadi anggota dewan, dan mana....mana hasilnya..........dari dulu jadi anggota dewan..tapi tetap gini-gini juga.......

Saya tidak berkampanye untuk partai kecil, hanya saya membuka wacana saja, bahwa jika saya memilih orang yang itu-itu saja, dari partai yang itu-itu dan juga hasilnya seperti ini-ini saja.....ya..itu tampaknya seperti suara yang sia-sia juga.

Jadi saya mengajak untuk memilih caleg yang membawa harapan. Harapan baru. Tidak peduli caleg itu dari partai mana, yang penting ada harapan. Kalau nanti toh harapan kita sia-sia....tidak masalah. Kenapa? Lha kan juga sudah sering terjadi..... :)

Tetapi jika ternyata harapan kita terwujud......OMG...yang penting ada HARAPAN, HOPE dengan S besar..Kok S bukan H. Lha kan katanya simbol S pada Superman berarti Hope...harapan....

Nyaman milih partai besar, tapi jangan takut milih partai kecil.

Dan nanti, jika ternyata partai kecil itu akhirnya menjadi besar, dan akhirnya menjadi seperti itu-itu juga...tidak masalah...kita bisa dengan lantang berkata, Ternyata sama saja...... :)

05 April 2019

Benarkan Ramalan Joyoboyo tentang Noto Nagoro? (2)

Kurang lebih 5 tahun yang lalu, blog ini telah memuat artikel yang serupa judulnya dengan artikel ini. Oleh karena itu, judul artikel kali ini diberi tambahan (2). Yah kira-kira kayak serial lah gitu....

Artikel yang lama atau yang pertama, silahkan kalau mau ke TKP, memuat ramalan tentang hasil Pilpres 2014, dan kebetulan ramalan itu tepat 100%. (Lha mang ada ramalan pilpres tepat 50% ya...). Nah sekarang, di tanggal ini, blog ini akan membuat artikel lagi yang serupa dan munkin juga merupakan ramalan. Kita simak yukzzz...

Sumbernya masih sama, yaitu Joyoboyo yang sekilas telah kita tulis di artikel lama. Slogannya, yaitu Noto Nagoro juga akan kita gunakan lagi di sini, dan tentunya logika dan alurnya juga masih sama. So....begini.

Di artikel yang lalu, dari Noto Nagoro, kita simpulkan bahwa spasi (jeda di antara kata Noto dan Nagoro) adalah rangkaian Presiden yang menjabat tidak penuh,atau singkat. Yaitu Presiden Habibie, Gus Dur dan Megawati. Ketiga Presiden tersebut menjabat tidak sampai periode berakhir bahkan di bahwa 5 tahun. Nah...yang NO, TO dan juga NA telah menjabat lebih dari 5 tahun atau bahkan lebih dari 10 tahun. Dengan analogi tersebut, dikatakan bahwa Presiden yang masuk kriteria Noto Nagoro (bukan spasi) akan menjabat setidaknya 10 tahun di Republik ini.  :)

Jika Presiden hasil Pilpres 2019 ini harus ganti, maka tidak ada relevansinya dengan NOTO NAGORO. Dalam hal ini RO akan sangat sulit dikonotasikan dengan Presiden terpilih 2019 ini. Akan tetapi, jika tidak berganti Presiden, maka masih cocok dengan konsep NOTO NAGORO di blog ini.

Jadi...yach...kita lihat saja nanti.



22 March 2019

Teman Hutang gak Dibayar?

Apakah Anda punya 'TEMAN"?
Tentunya hampir semua menjawab punya. Mungkin ada satu dua yang menjawab tidak punya, tapi saya tidak yakin bahwa ada orang yang tidak punya teman sepanjang hidupnya.

Lalu jika saya bertanya, Apakah Anda punya "HUTANG"
Lha ini agak sensitif. Tergantung orang yang ditanya, bisa jujur bisa juga tidak. Akan tetapi, yang pasti hampir semua orang punya hutang. Hutang tidaklah selalu negatif, misalnya cicilan rumah, cicilan kendaraan, iurang RT belum dibayar, Tagihan PAM, nah, itu semua sebenarnya hutang. 

Lebih lanjut, jika saya bertanya, Apakah Anda punya "HUTANG KEPADA TEMAN?"
Saya yakin bahwa hampir semuanya menjawab TIDAK. Spontan. Entah punya hutang kepada teman atau tidak, spontan akan menjawab TIDAK. 

Pertanyaan berikutnya, Apakah ada teman yang berhutang kepada Anda?
Nah, ini mungkin banyak yang menjawab IYA.

Hutang sesama teman adalah hal yang mungkin biasa terjadi, namun endingnya juga banyak yang bisa menduga, yaitu bahwa hutang itu tidak terbayar. Banyak cerita tentang ini. Berikut adalah sedikit ulasan tentang Hutang bawah tangan dan juga hal-hal yang menarik yang sering terjadi dalam peristiwa ini.

Pertama-tama, orang yang berhutang kepada teman, atau kenalan atau kolega dapat kita kelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
  1. Butuh. Mungkin kita bisa berdalih bahwa mau hutang karena butuh. Jadi orang yang hutang yang mestinya orang yang sedang membutuhkan dana. Iya, memang benar, tapi yang dimaksud dengan kelompok "BUTUH" adalah orang yang sedang memerlukan dana dalam jumlah tertentu, ketika orang tersebut sedang tidak mempunyai sumber daya yang cukup. Biasanya untuk keperluan mendadak, misalnya beli obat, biaya rawat rumah sakit, atau mendadak mendapatkan musibah dan lain-lain. 
  2. Mampu. Pada kategori ini, orang yang berhutang sebenarnya mampu, dalam arti mempunyai potensi memiliki uang, hanya saat ini mungkin belum dipegang. Orang pada kategori ini misalnya ingin mempunyai sepeda motor, tetapi belum mempunyai uang untuk membeli sepeda motor, meskipun sebenarnya mempunyai  gaji atau penghasilan yang cukup. Contoh lain ingin membeli rumah, mobil dan lain-lain.
  3. Modus. Nah kategori ketiga ini sudah jelas, yaitu memang orang yang berniat buruk atau jahat dengan cara meminjam uang. Memang dari awal sudah tidak mempunyai itikad untuk mengembalikan uang tersebut.
Lalu bagaimana kita mensiasati atau menanggapi ketika ada teman atau kolega atau kenalan yang mau meminjam atau berhutang kepada kita? Tips nya relatif jelas... tinggal kita balik ke 3 kategori orang yang mau meminjam uang kepada kita.

Pertama. Jika orang atau teman yang berhutang kepada kita adalah orang yang Butuh, maka sudah jelas bahwa jika Anda memberikan pinjaman, kemungkinan besar uang itu tidak kembali. Orang itu pinjam bukan untuk investasi, dan juga bukan karena punya potensi membayar hanya belum mampu membayar. Jika Anda memang tidak ingin membantu, katakan saja TIDAK. Ya, kita memang harus bisa mengatakan tidak jika memang diperlukan. Akan tetapi, jika Anda memang berniat membantu, maka berikanlah uang atau dana dan jangan terlalu berharap bahwa uang itu akan dikembalikan. Namanya juga membantu. Dibalikin ya syukur, tidak ya sudah....mau giman lagi. Jika Anda memilih tidak, jangan takut dibilang pelit kek, kikir kek...atau umpatan yang lain. Anda tidak berkewajiban membayar semua tanggungan teman atau kolega Anda. Anda bisa juga membantu semampu Anda, tetapi bukan termasuk hutang.

Kedua. Jika teman Anda adalah orang yang mampu, hanya saja belum tersedia dana, maka kemungkinan hutang terbayar lebih besar. Misalnya teman Anda mau beli HP pas ada diskon, akan dibayar nanti kalau sudah gajian. Ini juga sering terjadi. Tipsnya adalah, buatlah surat keterangan hutang. Ini terdengan tidak lazim. Mungkin kita akan dikira jahat karena curiga sama teman sendiri atau gimana--gimana...terserah. Jika Anda tidak berani membuat surat keterangan hutang bermeterai, ya jangan dipinjamkan. Tetapi jika Anda beranggapan bahwa, biarlah, nanti tidak dikembalikan juga tidak masalah, maka silahkan diberikan dan tidak usah baper kalau nanti hutang tidak dibayar oleh teman Anda.


Ketiga. Kategori yang ketiga, ini mungkin kita tidak tahu niat dari teman kita ini. Jadi ulasannya mirip paragraf di atas, yaitu dibuat surat keterangan agar nanti bisa jelas perkaranya. Atau kalau memang tidak bersedia, ya tidak usah diberi hutang.

Apakah hutang bisa dipidanakan atau diperkarakan atau diperdatakan?
Terus terang saya bukan orang hukum, jadi tidak terlalu tahu tentang hal ini. Akan tetapi yang pasti saya tahu bahwa urusan hukum juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, banyak. Bahkan mungkin lebih banyak dari pada hutang temang Anda. So.....

Sedikit ngobrol, masalah hutang yang diperkarakan, katanya bisa jika ada beberapa hal yang terpenuhi. Jika korban hanya satu, maka diarahkan ke perdata. Ini bisa dianggap sebagai wan prestasi. Tapi bisa juga dibawa ke ranah pidana, jika dapat dibuktikan adanya niat jahat dari awal atau adanya unsur penipuan, misalnya pinjam buat berobat, tetapi digunakan untuk beli sepeda motor. Sedangkan jika korbannnya lebih dari satu, katanya bisa dibawa ke ranah pidana. Akan tetapi sekali lagi, biaya untuk urusan hukum juga tidak sedikit, jadi silahkan dipikir ulang ketika ingin membawa masalah hutang teman Anda ke ranah hukum.


06 December 2018

Ngeblog dengan Domain Sendiri! Mengapa Tidak!!!

Blog ini sebenarnya sudah relatif lama. Tapi blog ini memang bersifat pribadi jadi angin-anginan, kadang posting kadang tidak, kadang rajin posting kadang tidak. Baru saja saya chek, ternyata di tahun 2018 ini, baru ada satu postingan   :(   ini adalah postingan kedua di tahun ini.

Dorongan posting ini adalah karena ketika iseng-iseng browsing, tanpa sengaja nemu promo domain yang luar biasa murah, yaitu Domain ekstensi .web.id hanya seharga 9 rb rupiah saja. Iya benar cuma 9 rb rupiah aktif satu tahun. Domain web.id adalah Domain Khas Indonesia yang memerlukan syarat berupa upload KTP atau Pasport yang masih aktif. Yach..itu sih gak susah, KTP elektronik sudah tersedia dan jarang kepakai.

Dapatny info di sini. Mula-mula memang agak ragu-ragu. Domain aktif setahun kok cuma 9 rb saja, padahal syarat transfer minimal saja mungkin 10 rb rupiah...tapi setelah iseng-iseng lagi browsing lagi, ternyata memang banyak yang juga menawarkan hal yang sama, misalnya di sini. Jadi kayaknya memang ini program nasional. Mungkin dari pemerintah Indonesia sendiri untuk mempopulerkan domain Indonesia yang katanya masih kurang diminati oleh orang Indonesia sendiri. (ya lalu siapa yang akan menggunakan domain Indonesia)

Domain .web.id katanya diperuntukkan terutama untuk personal, jadi cocoklah untuk blog ini. Coba meluncur ke TKP dan ikut promonya, dapatlah nama domain yang dijadikan nama blog ini.

Lumayan bisa buat nebeng dikit, setidaknya satu tahun... Coba cari domain yang Anda inginkan

Nama Domain yang Anda inginkan:

30 December 2015

Evolusi dan Perdebatannya

Hampir semua orang beriman (termasuk Anda tentunya) percaya bahwa semesta dan segala isinya adalah diciptakan oleh Sang Khalik. Suatu entitas yang serba maha, dan tidak ada yang tahu dari mana dia. Jika anda iseng masuk ke Yahoo id.answer, maka ketika ada pertanyaan Tuhan berasal dari mana, maka jawaban yang muncul kebanyakan adalah mendoakan yang bertanya agar insyaf. Aneh juga. Itu kan tidak menjawab pertanyaan. Mungkin yang menjawab tidak bisa menjawab, atau tidak berani memikirkan keberadaan Tuhan. Para perekayasa munculnya agama (Anda mungkin menyebutnya Nabi) sudah sadar betul dengan hal ini. Mereka juga tidak akan bisa menjawab dengan gamblang tentang keberadaan Tuhan. Jadi mereka mengatur skenario dengan memberikan dosa besar kepada orang yang bertanya tentang eksistensi Tuhan. He he he….
Anda jangan emosi dulu. Penulis blog ini juga percaya kepada Tuhan kok jadi tidak akan berani mengusik lebih mendalam lagi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang mungkin agak berbeda dengan apa yang telah diyakini oleh kebanyakan orang beriman.
Sebenarnya ada cara lain untuk mengenal Tuhan, menghormati-Nya, termasuk menghormati alam ciptaan-Nya yang indah (meskipun akhir-akhir ini sering dirusak keindahannya oleh ulah ciptaan-Nya). Cara yang bukan berasal dari agama, tetapi dari Ilmu pengetahuan. Lho kok bisa. Bisa saja.
Banyak pertentangan tentang adanya evolusi. Penentang teori evolusi kebanyakan dari kalangan agamawan, dan, tentu saja, kurang memahami tentang sains. Di sini tidak akan diuraikan tentang teori evolusi secara detail, tetapi yang kita-kita orang awam tahu saja. Perhatikan, seberapa besar kemungkinan seorang bayi lahir. Jika ditilik dengan sedikit ilmu pengetahuan, sangat kecil, teramat sangat kecil. Setelah pasangan menikah, biasanya berapa lama pasangan wanita menjadi hamil. Atau dengan kata lain, setelah berapa kali mereka melakukan tindakan tidak senonoh J demi meneruskan generasi. Pastilah lebih dari satu kali. Secara statistik, sangat kecil kemungkinan muncul janin dari hubungan intercourse yang perdana.
Lebih jauh lagi, dari pelajaran biologi SMA kita tahu bahwa setiap kali ejakulasi, keluar jutaan sel hidup, tetapi akan hanya ada satu sel saja yang mampu membuahi sel telur. Tercatat ada sekitar 150 juta sel hidup yang dilontarkan oleh calon bapak setiap kali berhubungan. Secara guyon dikatakan, sel hidup yang berhasil membuahi pastilah sel yang paling aktif, paling impresif, paling lincah, paling gesit, paling pencilakan, paling nakal dan lain sebagainya. Anda lihat bahwa kemungkinan munculnya janin sangat kecil.
Setelah janin muncul, masih diperlukan waktu 9 bulan 10 hari lagi agar menjadi seorang bayi. Dalam kurun waktu itu, segalah sesuatu bisa mungkin terjadi. Tercatat, keguguran di kalangan ibu-ibu masih relatif tinggi. Fakta ini akan menurunkan kembali probabilitas adanya seorang manusia.
Tambahan lagi, proses ibu melahirkan juga merupakan proses hidup mati, baik ibu maupun si orok. Tingkat kematian ibu-bayi per valensi juga masih tinggi. Lagi-lagi ini menurunkan probabilitas adanya seorang manusia.
Jika dirunut lebih jauh, masih ada risiko kematian bayi atau anak di bawah usia 3 tahun. Sehingga probabilitas adanya seorang manusia dewasa lebih kecil lagi.
Anda lihat, begitu kecilnya kemungkinan adanya seorang manusia. Jadi kesimpulannya, manusia, siapapun dia, adalah sangat berharga. Kita mungkin tidak menyadari bahwa kita ini, masing-masing dari kita adalah suatu makhluk yang telah lolos menjalani seleksi alam yang begitu ketat, dan hanya sedikit sekali yang berhasil menjadi seperti kita.
Dengan fakta itu, jika anda tidak suka dengan orang lain, biarkan saja, tidak usah dibunuh karena dia adalah makhluk yang langka seperti anda. Jika anda melihat orang yang kelaparan dan sangat menderita, kasihanilah dia, karena dia merupakan individu yang telah lolos dari seleksi alam yang begitu ketat. Jangan pernah menyakiti orang lain karena itu berarti menyakiti jutaan sel hidup lain yang tidak mampu berenang mencapai sel telur.
Dari uraian tersebut, agak aneh jika ada orang yang mengatakan ‘dia layak untuk mati’. Berarti orang tersebut tidak menyadari akan pentingnya orang yang dianggap layak untuk mati tersebut. Nah, dari sains kita juga dapat bersikap menjadi seorang yang humanis. Suatu sifat yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh orang yang mengaku dirinya punya agama.

(Disarikan dari Buku Cosmos, karangan Profesor Carl Sagan, seorang astronom yang sangat humanis, dan tentu saja, beragama) dari Perbedaan itu Indah

Klik kategori film yang Anda cari