Tentara Jerman berhasil menguasai Perancis bagian Utara dan mulai menerapkan peraturan yang memberatkan warga, terutama warga keturunan Yahudi. Benjamin dan anak gadis kecilnya, Anya mengungsi ke selatan. Benjamin membuat keputusan yang fatal, yaitu menitipkan Anya ke orang lain agar selamat, sementara dia sendiri pergi ke Perancis selatan di perbatasan dengan Spanyol. Benjamin selalu berpesan kepada Anya, bahwa jika mereka terpisah mereka akan selalu bertemu di rumah neneknya, Alice yang juga terletak di suatu desa perbatasan tersebut. Benjamin berhasil mencapai rumah Alice, tetapi justru Anya yang tidak muncul. Benjamin sangat sedih, tetapi terus berharap dan menunggu bahwa suatu saat, Anya akan muncul di rumah Alice.
Suatu hari, Benjamin melihat Jo, seorang anak kecil yang menggembalakan dombanya di hutan dekat rumah Alice. Jo melanggar peraturan penting seorang gembala, yaitu tertidur. Kemudian datang seekor beruang besar sehingga Jo lari meniggalkan dombanya dan juga anjingnya Rouf untuk mencari pertolongan ke desa. Orang desa pergi ke hutan dan menembak beruang tersebut, tetapi tidak membawa pulang Rouf, anjing Jo.
Jo kembali ke hutan untuk mencari Rouf dan berhasil menemjukan. Jo juga bertemu dengan Benjamin yang memberi tahu bahwa beruang tersebut sengaja menjauh agar menyelamatkan anaknya. Jo kaget karena Benjamin ternyata memelihara anak beruang yang dibunuh warga desa dengan memberikan susu kepada anak beruan tersebut. Benjamin minta agar Jo tidak bercerita tentang dirinya ke warga desa dan berjanji bahwa dia tidak akan menceritakan bahwa Jo tertidur waktu menggembalakan dombanya.
Waiting For Anya (2020) |
Jo sepakat, tetapi masih penasaran dengan Benjamin. Dia membuntuti Benjamin sampai ke rumah nenek Alice. Jo yang sering bolos sekolah, datang ke rumah Alice pada hari berikutnya. Jo ketahuan Alice dan memarahi Jo. Akhirnya Benjamin menerangkan bahwa dirinya adalah Yahudi dan jika ketahuan tentara Jerman maka dirinya akan dimasukkan ke kamp konsentrasi yang akan berakibat buruk bagi dirinya. Jo tidak terlalu paham tapi berjanji untuk merahasiakan keberadaan Alice dan juga Benjamin.
Sesampai di desa, Jo melihat pengumuman bahwa akan ada eksekusi bagi 3 orang warga desa sebelah karena dianggap melanggar peraturan tentara Jerman. Tentara Jerman datang ke desa Jo, salah satunya adalah Letnan Wilhelm. Warga tidak nyaman karena kehadiran tentara Jerman tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Jo sering pergi ke rumah Alice dan akhirnya tahu bahwa rumah itu dijadikan tempat persembunyian akhir pada Yahudi yang akan pergi ke Spanyol melalui pegunungan di hutan di luar desa mereka. Jo yang berteman dengan Hubert, seorang anak berkebutuhan khusus akhirnya juga berkenalan dengan Letnan Wilhelm.
Suatu saat, Alice pergi berbelanja ke desa dan bertemu dengan Kakek Jo. Mereka sudah saling kenal dan akhirnya Jo diminta oleh Alice agar membantu dirinya dalam berbelanja setiap minggu. Kakeknya mengijinkan dan Jo bersedia. Jo setiap minggu berbelanja ke kota, tetapi semakin lama semakin banyak barang yang dibeli. Ini karena jumlah anak yang bersembunyi semakin banyak menjadi 6 anak termasuk Leah. Tetapi Anya belum juga muncul. Suatu saat, Jo ketahuan oleh Letnan Wilhelm yang sepertinya curiga dengan kegiatan Jo. Bahkan dia mengirim tentara untuk menggeledah rumah Alice. Untunglah keberadaan Benjamin dan anak Yahudi lainnya tidak ketahuan.
Suatu saat ayah Jo pulang dari berperang melawan Jerman karena tangannya cedera. Dia marah karena tahu bahwa Jo bersahabat dengan Letnan Wilhelm, tentara Jerman. Ayahnya menganggap itu suatu pengkhianatan. Jo dan Letnan sering pergi bersama melihat burung Elang dengan teropong dan juga bersama dengan Hubert. Tapi kakeknya membelanya dengan mengatakan bahwa Jo selalu membantu Alice menyembunyikan banyak orang Yahudi dari tentara Jerman. Rupanya kakek Jo juga sudah tahu tentang hal itu tetapi tidak pernah menceritakan kepada siapapun.
Keadaan semakin genting karena tentara Jerman mulai menggeledah setiap rumah karena ada pencurian mesiu di gudang senjata mereka. Ibu Jo akhirnya mengusulkan agar anak-anak diselundupkan ke Spanyol sesegera mungkin. Bahkan ibu Jo juga mempunyai ide untuk melakukan hal tersebut dengan mengadakan konser dengan mengundang tentara Jerman sehingga mereka bisa kabur melalui hutan ke Spanyol dengan menyamar sebagai gembala.
Jo dan Kakeknya |
Awalnya usul itu ditolak, namun akhirnya diterima. Benjamin bersedia mengantarkan anak-anak ke Spanyol, tetapi dia akan kembali lagi karena masih menunggu Anya. Konser diselenggarakan dan Pastor sendiri yang mengundang para tentara Jerman. Mereka melihat konser dan sementara itu, para anak-anak diselundupkan ke desa agar membaur dengan warga yang lain. Esok paginya mereka semua menggembalakan dombanya yang berjumlah sekitar 500 ekor ke ladang karena musim panas. Anak-anak Yahudi disamarkan menjadi warga desa dan akhirnya mereka berhasil melalui penjagaan, masuk ke hutan dan akhirnya bisa masuk ke Spanyol dengan selamat.
Hari berikutnya ternyata ada kabar bahwa Benjamin tertangkap bersama Leah. Ternyata Leah tidak mau berpisah dengan Benjamin sehingga harus ikut kembali ke Perancis. Saat itulah Benjamin tertangkap dan akan dibawa ke kamp konsentrasi bersama dengan Leah. Ayah Jo yang turut mengawal penyelundupan itu tidak bisa berbuat apa-apa. Warga desa bersedih tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena tentara Jerman berkuasa di daerah situ dengan senjata lengkap.
Kabar terdengar bahwa tentara Jerman telah kalah, bahkan keluarga Letnan Wilhelm juga terbunuh di Berlin. Tentara Jerman akan pergi dari desa itu. Hubert yang bertingkah aneh terpaksa ditembak mati oleh Mayor atasan Letnan Wilhelm. Jo menangis melihat temannya tewas. Beberapa minggu kemudian, keadaan sudah aman. Datang telegram bahwa Anya akan datang ke rumah nenek Alice. Akhirnya Anya yang ditunggu-tunggu datang ke rumah Nenek Alice yang telah menikah dengan Kakek Jo.