Ocean's 8

Komedi/Kriminal.

If I Stay

Roman/Drama

MacGyver S6 Ep. 1

Tough Boys

The Losers

Actions

Slider

16 April 2019

Memilih Partai Kecil - Suara Kita Menjadi Hilang? Sia-sia?

Satu hari lagi kita semua akan mengadakan pesta demokrasi yaitu Pemilu 2019. Dalam pemilu ini kita akan memilih, Presiden, Anggota DPD RI, Anggota DPR RI, DPRD I dan juga DPRD II. Jadi ada 5 kertas suara yang harus kita coblos (kecuali mungkin DKI hanya 4 saja).

Eh..bukan itu yang ingin saya sampaikan. Tapi begini, peraturan pemilu ini adalah bahwa Electoral Tresshold adalah sebesar 4%, artinya kurang lebih adalah bahwa jika ada suara total nasional partai yang di bawah 4%, maka partai tersebut tidak lolos ke senayan, jadi seluruh perolehan suaranya menjadi hangus, dan jatah kursi akan diberikan kepada partai yang mendapatkan suara total nasional di atas 4% dibagi secara proporsional. Makna praktisnya adalah bahwa jika, ini hanya jika, saya memilih suatu partai dan total suara di bahah 4% maka suara saya menjadi tidak terpakai karena caleg yang saya pilih juga akan gugur, meskipun di dapil saya caleg tersebut mendapatkan jatah kursi.

Nah, ini yang kadang disebut sebagai sia-sia, suara yang hilang, coro jowone, man-eman. 

Tapi logikanya juga bisa seperti ini, dari sekian caleg yang ada, ternyata pilihan saya jatuh kepada caleg yang kebetulan menggunakan kendaraan partai kecil atau bahkan partai baru.....Apakah saya harus memaksakan diri memilih caleg dari partai besar yang selama ini telah menjadi anggota dewan, dan mana....mana hasilnya..........dari dulu jadi anggota dewan..tapi tetap gini-gini juga.......

Saya tidak berkampanye untuk partai kecil, hanya saya membuka wacana saja, bahwa jika saya memilih orang yang itu-itu saja, dari partai yang itu-itu dan juga hasilnya seperti ini-ini saja.....ya..itu tampaknya seperti suara yang sia-sia juga.

Jadi saya mengajak untuk memilih caleg yang membawa harapan. Harapan baru. Tidak peduli caleg itu dari partai mana, yang penting ada harapan. Kalau nanti toh harapan kita sia-sia....tidak masalah. Kenapa? Lha kan juga sudah sering terjadi..... :)

Tetapi jika ternyata harapan kita terwujud......OMG...yang penting ada HARAPAN, HOPE dengan S besar..Kok S bukan H. Lha kan katanya simbol S pada Superman berarti Hope...harapan....

Nyaman milih partai besar, tapi jangan takut milih partai kecil.

Dan nanti, jika ternyata partai kecil itu akhirnya menjadi besar, dan akhirnya menjadi seperti itu-itu juga...tidak masalah...kita bisa dengan lantang berkata, Ternyata sama saja...... :)

05 April 2019

Benarkan Ramalan Joyoboyo tentang Noto Nagoro? (2)

Kurang lebih 5 tahun yang lalu, blog ini telah memuat artikel yang serupa judulnya dengan artikel ini. Oleh karena itu, judul artikel kali ini diberi tambahan (2). Yah kira-kira kayak serial lah gitu....

Artikel yang lama atau yang pertama, silahkan kalau mau ke TKP, memuat ramalan tentang hasil Pilpres 2014, dan kebetulan ramalan itu tepat 100%. (Lha mang ada ramalan pilpres tepat 50% ya...). Nah sekarang, di tanggal ini, blog ini akan membuat artikel lagi yang serupa dan munkin juga merupakan ramalan. Kita simak yukzzz...

Sumbernya masih sama, yaitu Joyoboyo yang sekilas telah kita tulis di artikel lama. Slogannya, yaitu Noto Nagoro juga akan kita gunakan lagi di sini, dan tentunya logika dan alurnya juga masih sama. So....begini.

Di artikel yang lalu, dari Noto Nagoro, kita simpulkan bahwa spasi (jeda di antara kata Noto dan Nagoro) adalah rangkaian Presiden yang menjabat tidak penuh,atau singkat. Yaitu Presiden Habibie, Gus Dur dan Megawati. Ketiga Presiden tersebut menjabat tidak sampai periode berakhir bahkan di bahwa 5 tahun. Nah...yang NO, TO dan juga NA telah menjabat lebih dari 5 tahun atau bahkan lebih dari 10 tahun. Dengan analogi tersebut, dikatakan bahwa Presiden yang masuk kriteria Noto Nagoro (bukan spasi) akan menjabat setidaknya 10 tahun di Republik ini.  :)

Jika Presiden hasil Pilpres 2019 ini harus ganti, maka tidak ada relevansinya dengan NOTO NAGORO. Dalam hal ini RO akan sangat sulit dikonotasikan dengan Presiden terpilih 2019 ini. Akan tetapi, jika tidak berganti Presiden, maka masih cocok dengan konsep NOTO NAGORO di blog ini.

Jadi...yach...kita lihat saja nanti.



22 March 2019

Teman Hutang gak Dibayar?

Apakah Anda punya 'TEMAN"?
Tentunya hampir semua menjawab punya. Mungkin ada satu dua yang menjawab tidak punya, tapi saya tidak yakin bahwa ada orang yang tidak punya teman sepanjang hidupnya.

Lalu jika saya bertanya, Apakah Anda punya "HUTANG"
Lha ini agak sensitif. Tergantung orang yang ditanya, bisa jujur bisa juga tidak. Akan tetapi, yang pasti hampir semua orang punya hutang. Hutang tidaklah selalu negatif, misalnya cicilan rumah, cicilan kendaraan, iurang RT belum dibayar, Tagihan PAM, nah, itu semua sebenarnya hutang. 

Lebih lanjut, jika saya bertanya, Apakah Anda punya "HUTANG KEPADA TEMAN?"
Saya yakin bahwa hampir semuanya menjawab TIDAK. Spontan. Entah punya hutang kepada teman atau tidak, spontan akan menjawab TIDAK. 

Pertanyaan berikutnya, Apakah ada teman yang berhutang kepada Anda?
Nah, ini mungkin banyak yang menjawab IYA.

Hutang sesama teman adalah hal yang mungkin biasa terjadi, namun endingnya juga banyak yang bisa menduga, yaitu bahwa hutang itu tidak terbayar. Banyak cerita tentang ini. Berikut adalah sedikit ulasan tentang Hutang bawah tangan dan juga hal-hal yang menarik yang sering terjadi dalam peristiwa ini.

Pertama-tama, orang yang berhutang kepada teman, atau kenalan atau kolega dapat kita kelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
  1. Butuh. Mungkin kita bisa berdalih bahwa mau hutang karena butuh. Jadi orang yang hutang yang mestinya orang yang sedang membutuhkan dana. Iya, memang benar, tapi yang dimaksud dengan kelompok "BUTUH" adalah orang yang sedang memerlukan dana dalam jumlah tertentu, ketika orang tersebut sedang tidak mempunyai sumber daya yang cukup. Biasanya untuk keperluan mendadak, misalnya beli obat, biaya rawat rumah sakit, atau mendadak mendapatkan musibah dan lain-lain. 
  2. Mampu. Pada kategori ini, orang yang berhutang sebenarnya mampu, dalam arti mempunyai potensi memiliki uang, hanya saat ini mungkin belum dipegang. Orang pada kategori ini misalnya ingin mempunyai sepeda motor, tetapi belum mempunyai uang untuk membeli sepeda motor, meskipun sebenarnya mempunyai  gaji atau penghasilan yang cukup. Contoh lain ingin membeli rumah, mobil dan lain-lain.
  3. Modus. Nah kategori ketiga ini sudah jelas, yaitu memang orang yang berniat buruk atau jahat dengan cara meminjam uang. Memang dari awal sudah tidak mempunyai itikad untuk mengembalikan uang tersebut.
Lalu bagaimana kita mensiasati atau menanggapi ketika ada teman atau kolega atau kenalan yang mau meminjam atau berhutang kepada kita? Tips nya relatif jelas... tinggal kita balik ke 3 kategori orang yang mau meminjam uang kepada kita.

Pertama. Jika orang atau teman yang berhutang kepada kita adalah orang yang Butuh, maka sudah jelas bahwa jika Anda memberikan pinjaman, kemungkinan besar uang itu tidak kembali. Orang itu pinjam bukan untuk investasi, dan juga bukan karena punya potensi membayar hanya belum mampu membayar. Jika Anda memang tidak ingin membantu, katakan saja TIDAK. Ya, kita memang harus bisa mengatakan tidak jika memang diperlukan. Akan tetapi, jika Anda memang berniat membantu, maka berikanlah uang atau dana dan jangan terlalu berharap bahwa uang itu akan dikembalikan. Namanya juga membantu. Dibalikin ya syukur, tidak ya sudah....mau giman lagi. Jika Anda memilih tidak, jangan takut dibilang pelit kek, kikir kek...atau umpatan yang lain. Anda tidak berkewajiban membayar semua tanggungan teman atau kolega Anda. Anda bisa juga membantu semampu Anda, tetapi bukan termasuk hutang.

Kedua. Jika teman Anda adalah orang yang mampu, hanya saja belum tersedia dana, maka kemungkinan hutang terbayar lebih besar. Misalnya teman Anda mau beli HP pas ada diskon, akan dibayar nanti kalau sudah gajian. Ini juga sering terjadi. Tipsnya adalah, buatlah surat keterangan hutang. Ini terdengan tidak lazim. Mungkin kita akan dikira jahat karena curiga sama teman sendiri atau gimana--gimana...terserah. Jika Anda tidak berani membuat surat keterangan hutang bermeterai, ya jangan dipinjamkan. Tetapi jika Anda beranggapan bahwa, biarlah, nanti tidak dikembalikan juga tidak masalah, maka silahkan diberikan dan tidak usah baper kalau nanti hutang tidak dibayar oleh teman Anda.


Ketiga. Kategori yang ketiga, ini mungkin kita tidak tahu niat dari teman kita ini. Jadi ulasannya mirip paragraf di atas, yaitu dibuat surat keterangan agar nanti bisa jelas perkaranya. Atau kalau memang tidak bersedia, ya tidak usah diberi hutang.

Apakah hutang bisa dipidanakan atau diperkarakan atau diperdatakan?
Terus terang saya bukan orang hukum, jadi tidak terlalu tahu tentang hal ini. Akan tetapi yang pasti saya tahu bahwa urusan hukum juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, banyak. Bahkan mungkin lebih banyak dari pada hutang temang Anda. So.....

Sedikit ngobrol, masalah hutang yang diperkarakan, katanya bisa jika ada beberapa hal yang terpenuhi. Jika korban hanya satu, maka diarahkan ke perdata. Ini bisa dianggap sebagai wan prestasi. Tapi bisa juga dibawa ke ranah pidana, jika dapat dibuktikan adanya niat jahat dari awal atau adanya unsur penipuan, misalnya pinjam buat berobat, tetapi digunakan untuk beli sepeda motor. Sedangkan jika korbannnya lebih dari satu, katanya bisa dibawa ke ranah pidana. Akan tetapi sekali lagi, biaya untuk urusan hukum juga tidak sedikit, jadi silahkan dipikir ulang ketika ingin membawa masalah hutang teman Anda ke ranah hukum.


06 December 2018

Ngeblog dengan Domain Sendiri! Mengapa Tidak!!!

Blog ini sebenarnya sudah relatif lama. Tapi blog ini memang bersifat pribadi jadi angin-anginan, kadang posting kadang tidak, kadang rajin posting kadang tidak. Baru saja saya chek, ternyata di tahun 2018 ini, baru ada satu postingan   :(   ini adalah postingan kedua di tahun ini.

Dorongan posting ini adalah karena ketika iseng-iseng browsing, tanpa sengaja nemu promo domain yang luar biasa murah, yaitu Domain ekstensi .web.id hanya seharga 9 rb rupiah saja. Iya benar cuma 9 rb rupiah aktif satu tahun. Domain web.id adalah Domain Khas Indonesia yang memerlukan syarat berupa upload KTP atau Pasport yang masih aktif. Yach..itu sih gak susah, KTP elektronik sudah tersedia dan jarang kepakai.

Dapatny info di sini. Mula-mula memang agak ragu-ragu. Domain aktif setahun kok cuma 9 rb saja, padahal syarat transfer minimal saja mungkin 10 rb rupiah...tapi setelah iseng-iseng lagi browsing lagi, ternyata memang banyak yang juga menawarkan hal yang sama, misalnya di sini. Jadi kayaknya memang ini program nasional. Mungkin dari pemerintah Indonesia sendiri untuk mempopulerkan domain Indonesia yang katanya masih kurang diminati oleh orang Indonesia sendiri. (ya lalu siapa yang akan menggunakan domain Indonesia)

Domain .web.id katanya diperuntukkan terutama untuk personal, jadi cocoklah untuk blog ini. Coba meluncur ke TKP dan ikut promonya, dapatlah nama domain yang dijadikan nama blog ini.

Lumayan bisa buat nebeng dikit, setidaknya satu tahun... Coba cari domain yang Anda inginkan

Nama Domain yang Anda inginkan:

30 December 2015

Evolusi dan Perdebatannya

Hampir semua orang beriman (termasuk Anda tentunya) percaya bahwa semesta dan segala isinya adalah diciptakan oleh Sang Khalik. Suatu entitas yang serba maha, dan tidak ada yang tahu dari mana dia. Jika anda iseng masuk ke Yahoo id.answer, maka ketika ada pertanyaan Tuhan berasal dari mana, maka jawaban yang muncul kebanyakan adalah mendoakan yang bertanya agar insyaf. Aneh juga. Itu kan tidak menjawab pertanyaan. Mungkin yang menjawab tidak bisa menjawab, atau tidak berani memikirkan keberadaan Tuhan. Para perekayasa munculnya agama (Anda mungkin menyebutnya Nabi) sudah sadar betul dengan hal ini. Mereka juga tidak akan bisa menjawab dengan gamblang tentang keberadaan Tuhan. Jadi mereka mengatur skenario dengan memberikan dosa besar kepada orang yang bertanya tentang eksistensi Tuhan. He he he….
Anda jangan emosi dulu. Penulis blog ini juga percaya kepada Tuhan kok jadi tidak akan berani mengusik lebih mendalam lagi. Akan tetapi, ada beberapa hal yang mungkin agak berbeda dengan apa yang telah diyakini oleh kebanyakan orang beriman.
Sebenarnya ada cara lain untuk mengenal Tuhan, menghormati-Nya, termasuk menghormati alam ciptaan-Nya yang indah (meskipun akhir-akhir ini sering dirusak keindahannya oleh ulah ciptaan-Nya). Cara yang bukan berasal dari agama, tetapi dari Ilmu pengetahuan. Lho kok bisa. Bisa saja.
Banyak pertentangan tentang adanya evolusi. Penentang teori evolusi kebanyakan dari kalangan agamawan, dan, tentu saja, kurang memahami tentang sains. Di sini tidak akan diuraikan tentang teori evolusi secara detail, tetapi yang kita-kita orang awam tahu saja. Perhatikan, seberapa besar kemungkinan seorang bayi lahir. Jika ditilik dengan sedikit ilmu pengetahuan, sangat kecil, teramat sangat kecil. Setelah pasangan menikah, biasanya berapa lama pasangan wanita menjadi hamil. Atau dengan kata lain, setelah berapa kali mereka melakukan tindakan tidak senonoh J demi meneruskan generasi. Pastilah lebih dari satu kali. Secara statistik, sangat kecil kemungkinan muncul janin dari hubungan intercourse yang perdana.
Lebih jauh lagi, dari pelajaran biologi SMA kita tahu bahwa setiap kali ejakulasi, keluar jutaan sel hidup, tetapi akan hanya ada satu sel saja yang mampu membuahi sel telur. Tercatat ada sekitar 150 juta sel hidup yang dilontarkan oleh calon bapak setiap kali berhubungan. Secara guyon dikatakan, sel hidup yang berhasil membuahi pastilah sel yang paling aktif, paling impresif, paling lincah, paling gesit, paling pencilakan, paling nakal dan lain sebagainya. Anda lihat bahwa kemungkinan munculnya janin sangat kecil.
Setelah janin muncul, masih diperlukan waktu 9 bulan 10 hari lagi agar menjadi seorang bayi. Dalam kurun waktu itu, segalah sesuatu bisa mungkin terjadi. Tercatat, keguguran di kalangan ibu-ibu masih relatif tinggi. Fakta ini akan menurunkan kembali probabilitas adanya seorang manusia.
Tambahan lagi, proses ibu melahirkan juga merupakan proses hidup mati, baik ibu maupun si orok. Tingkat kematian ibu-bayi per valensi juga masih tinggi. Lagi-lagi ini menurunkan probabilitas adanya seorang manusia.
Jika dirunut lebih jauh, masih ada risiko kematian bayi atau anak di bawah usia 3 tahun. Sehingga probabilitas adanya seorang manusia dewasa lebih kecil lagi.
Anda lihat, begitu kecilnya kemungkinan adanya seorang manusia. Jadi kesimpulannya, manusia, siapapun dia, adalah sangat berharga. Kita mungkin tidak menyadari bahwa kita ini, masing-masing dari kita adalah suatu makhluk yang telah lolos menjalani seleksi alam yang begitu ketat, dan hanya sedikit sekali yang berhasil menjadi seperti kita.
Dengan fakta itu, jika anda tidak suka dengan orang lain, biarkan saja, tidak usah dibunuh karena dia adalah makhluk yang langka seperti anda. Jika anda melihat orang yang kelaparan dan sangat menderita, kasihanilah dia, karena dia merupakan individu yang telah lolos dari seleksi alam yang begitu ketat. Jangan pernah menyakiti orang lain karena itu berarti menyakiti jutaan sel hidup lain yang tidak mampu berenang mencapai sel telur.
Dari uraian tersebut, agak aneh jika ada orang yang mengatakan ‘dia layak untuk mati’. Berarti orang tersebut tidak menyadari akan pentingnya orang yang dianggap layak untuk mati tersebut. Nah, dari sains kita juga dapat bersikap menjadi seorang yang humanis. Suatu sifat yang kadang-kadang tidak dimiliki oleh orang yang mengaku dirinya punya agama.

(Disarikan dari Buku Cosmos, karangan Profesor Carl Sagan, seorang astronom yang sangat humanis, dan tentu saja, beragama) dari Perbedaan itu Indah

27 May 2015

Robot Imut di Big Hero 6: Baymax

Apakah Anda sudah melihat film anak-anak dari Disney dengan judul Big Hero 6? Jika Anda punya anak kecil kemungkinan sudah, atau setidaknya sudah pernah melihat kepingan CD atau DVD nya di rumah Anda. Tapi jika Anda benar-benar tidak tahu apa itu Big Hero 6 mungkin pernah dengan super hero (imut) bernama Baymax, atau juga sering dipanggil dengan B-max. Tapi (lagi) jika tetap belum pernah mendengarnya, ya mungkin Anda tidak punya anak kecil di rumah, atau mungkin super sibuk :)

04 March 2015

Karakter Unik Anna dalam Film Frozen

Beberapa waktu yang lalu, istri saya membelikan anak saya sebuah film baru (sebenarnya tidak baru-baru amat) yang berjudul Frozen. Ini adalah salah satu dari sekian banyak film animasi garapan Disney. Seperti kebiasaan sebelum-sebelumnya, jika ada anak-anak saya melihat sebuah film, maka saya pasti ikut melihatnya, bahkan lebih dari sekedar melihat, karena saya melakukannya berulang-ulang. Jika saya melihat film yang bukan anak-anak, paling-paling melihat satu atau dua kali saja. Akan tetapi, kalau filmnya anak-anak, wah tidak terhitung berapa kali melihatnya. Bisa puluhan atau ratusan kali. Tetapi memang melihatnya tidak serius-serius amat, sehingga tetap saja ada bagian yang terlewat.

02 July 2014

Asal Usul Jokowi yang Sebenarnya


Menindaklanjuti kasus adanya opini atau penggiringan opini publik tentang asal-usul Jokowi, Capres nomor urut 2, maka Bawaslu akhirnya membentuk tim untuk menyelidiki asal-usul Jokowi tersebut. Tim yang dibentuk oleh Bawaslu ini bersifat independent, tidak terkait dengan Capres manapun dan dibiayai oleh APBN dan bekerja sama dengan pihak manapun yang netral. Untuk mendapatkan hasil yang valid, dikabarkan Bawaslu bekerja sama dengan TNI, Perwakilan ASEAN, AFTA, CIA bahkan NASA agar hasilnya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

25 June 2014

Benarkah Ramalan Joyoboyo tentang Noto Nagoro

Setiap lima tahun sekali, ada event besar di Indonesia, yaitu pemilu. Dan setiap lima tahun itu pulalah, orang mulai teringat lagi, meskipun hanya sepotong-potong tentang ramalan dari Joyo boyo (Jaya baya). Siapakah beliau? Menurut wikipedia, beliau adalah Maharaja Jayabhaya adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Lebih lengkapnya silahkan langsung ke TKP.

Beliau juga sangat terkenal dengan ramalan tentang siapa yang memimpin negeri Indonesia tercinta ini. Berbagai tafsir telah dilakukan, banyak yang setuju, banyak pula yang tidak setuju, sekedar mencocok-cocokkan yang sudah ada. Terminologi Noto Nagoro yaitu tentang siapa yang akan memimpin Indonesia, sekarang Presiden, juga sangat terkenal. Dari SoekarNO sampai SoeharTO ramalan itu banyak yang mengaggap sebagai suatu kebenaran. Hanya setelah periode Soeharto, ramalan itu menjadi semakin menarik untuk dicocok-cocokkan dengan teori Cucoklogi.

Ada yang menginterpretasikan bahwa No, setelah Soeharto adalah Habibie, yang dalam bahasa Jawa kurang lebih berarti SoetrisNO...hmmm...masih masuk. Tapi setelah itu sangat kesulitan untuk menghubungkan antara GO dengan Gus Dur yang menjadi presiden setelah Habibie.

Ada juga yang mengatakan bahwa setelah Noto, maka ada Goro-goro. Itu memang tidak sepenuhnya salah, akan tetapi setelah SoekarNO pun juga ada Goro-goro :)

Ada juga yang sekedar iseng dengan mengkaitkan RO terakhir dengan Rhoma Irama.....akan tetapi itu hanyalah guyon dan sangat tidak terbukti. 

Tetapi ada lagi interpretasi yang baru yaitu bahwa setelah NOTO maka ada spasi. Spasi dapat diartikan sebagai jeda, di mana interpretasinya adalah presiden yang memerintah tidak sampai 5 tahun. Mereka adalah Habibie, Gus Dur dan Megawati. Ketiga presiden tersebut tidak sampai 5 tahun menjadi presiden. Angka 5 memang telah ditetapkan sebagai periode presiden, setidaknya itu yang tertuang di UUD.

Setelah spasi, ada NA lagi, atau lebih luas NO. Ini tentu saja kita tahu yaitu YudhoyoNO. Tidak terbantahkan. Memerintah jelas-jelas lebih dari 5 tahun, bahkan mungkin menjadi presiden Indonesia pertama yang naik dan turun secara pemilu.

Sampai di sini masih OK. Lalu, berarti presiden yang terpilih 9 Juli 2014 besok adalah GO! Siapa itu GO? Kita hanya punya dua calon 1. Prabowo dan 2. Jokowi. Keduanya, meskipun menggunakan nama lengkap tidak ada yang berhubungan dengan GO.



Tapi, tunggu dulu. Jika A = 1 dan Z = 26 maka G = 7 dan O = 15. Jika kita jumlahkan maka menjadi:
GO = 7 + 15 = 22. GO adalah sama dengan DUA DUA. Berarti berdasarkan ramalan Joyo Boyo, pemilu 9 Juli 2014 akan memenangkan presiden yang erat kaitannya dengan DUA.

Kebetulan? 

17 May 2014

Caleg dari (Partai) Golput

Pemilu untuk Legislatif sudah selesai 9 April kemarin. Tinggal menunggu Pemilihan Presiden. Dari pemilu ke pemilu, baik legislatif, presiden atau pun kepala daerah, selalu saja ada isu Golput.  Selalu saja ada orang-orang atau para pemilih yang tidak menggunakan hak-nya dengan berbagai alasan. 

Pihak pemerintah, LSM atau pun KPU juga sudah berupaya untuk mengurangi jumlah golput. Bahkan banyak juga caleg-caleg yang ikut mengkampanyekan anti golput. Akan tetapi, golput masih saja tetap ada dalam jumlah yang relatif banyak. Meskipun, mungkin berkurang, akan tetapi secara prosentase, pemilih golput melebihi perolehan prosentase partai pemenang pemilu 2014. Demikian juga pada pemilu-pemilu sebelumnya.

Iseng-iseng, sebenarnya ada cara yang cukup efektif untuk mengurangi golput. Tapi cara ini rahasia lho....dan jangan sekali-sekali mengusulkan kepada KPU atau lembaga lain. Caranya begini, Anggaplah golput itu sebuah partai. Lalu ditentukan juga caleg-caleg dari partai golput. Calegnya dapat diambil dari para narapidana atau koruptor kelas kakap atau pernah ada!!!!

Para koruptor, penjahat, atau pembunuh jadikanlah caleg dari partai golput. Jika nanti perolehan suara golput banyak, yang calegnya juga banyak yang duduk di dewan terhormat!

Dengan cara ini dijamin, pasti.....................TAMBAH BUBAR!!!!!!!!!!!

04 May 2014

Jokowi (bukan) Pilihan Terbaik

Ketika tulisan ini dibuat, belum ada pengumuman resmi dari KPU tentang hasil Pemilihan Legislatif 9 April 2014. Meskipun demikian, berbagai lembaga survey telah merilis hasil survey mereka, yang kurang lebih sama, yaitu menempatkan PDIP sebagai pemenang Pemilu Legislatif 9 April 2014. Tetapi kemenangan PDIP tidaklah mutlak, bahwa kemungkinan masih di bawah ambang untuk mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden. Tentunya ini menjadikan PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi syarat batas minimal untuk mencalonkan Presiden dan Wakil Presiden.

Berbagai skenario telah muncul. Setidaknya ada nama Jokowi dari PDIP, Prabowo dari Gerindra dan ARB dari Golkar. Sebenarnya masih banyak skenario lain, seperti Anies Baswedan, Mahfud MD, hingga Si Raja Dangdut Rhoma Irama. Jika diurutkan sebenarnya masih banyak lagi, seperti Dahlan Iskan atau pun Wiranto dan sebenarnya sudah gembar gembor mau mencalonkan diri menjadi Presiden, didampingi oleh salah satu Raja Media Harry Tan. Belum lagi memasukkan nama JK....

Mengingat adanya aturan ambang batas atau syarat minimal perolehan suara, atau parlemen, maka paling banyak hanya 4 calon atau banyak yang memperkirakan hanya 3 pasangan Calon Presiden dan Wapres. Jokowi sudah jelas dicalonkan PDIP karena setidaknya sudah ada dukungan koalisi dari Partai NasDem. Lalu apakah Jokowi adalah pilihan yang terbaik?

Agak sulit menentukan siapa pilihan terbaik untuk memimpin negeri ini. Mungkin benar ada jargon yang mengatakan bahwa 'Kebenaran hanyalah opini yang diulang-ulang! Ketika ada kampanye di berbagai media tentang PS dengan segala kebaikannya, maka orang lupa akan kebenaran tentang pelanggaran HAM yang dilakukan oleh PS, atau juga tentang fakta bahwa PS, sebagai seorang ayah, kesulitan mendidik satu-satunya anaknya. Bagaimana kalau harus mengurus jutaan anak orang?

Fakta tentang lumpur lapindo, juga sering mulai disamarkan. Meskipun jelas-jelas ada ribuan orang dan ribuan hektar lahan yang terendam lumpur lapindo, akan tetapi orang mulai samar, ini siapa penyebabnya. Siapa kah yang paling bertanggung jawab terhadap bencana Lapindo? atau ini bencana atau ketolololan Lapindo? Mungkin benar ada jargon 'Melawan Lupa'.

Apakah Jokowi pilihan terbaik? Saya pribadi mengatakan TIDAK. Jokowi bukanlah pilihan terbaik untuk memimpin negeri ini. Lalu siapa pilihan terbaik? Saya juga tidak tahu. Menurut saya, Jokowi bukan pilihan terbaik, hanya sayangnya tidak ada lagi yang lebih baik. Kita tidak leluasa memilih calon berdasarkan pameran kebaikan. Mungkin untuk sementara ini, kita hanya disuguhi dengan keleluasaan terbatas, yaitu untuk memilih calon dengan ke-tidakbaik-an yang minimal. Yach...apa mau dikata......

Yang terbaik, mungkin Anies Baswedan, tapi.....siapakah yang akan mencalonkan beliau? atau tepatnya, apa keuntungan partai jika mencalonkan Anies Baswedan menjadi Presiden? 

Menurut Anda?

03 April 2014

Tips belanja online



Berbelanja sesuatu secara online (melalui internet) memang sudah menjadi trend tersendiri di kalangan masyarakat. Barang-barang yang dijual atau ditawarkan secara online pun sangat beragam, dari sepatu, jepit rambut, sampai mobil, rumah atau pun perhiasan yang harganya mencapai milyaran rupiah. Situs yang memfokuskan diri untuk menjual atau menjadi media perantara antara pembeli dan penjual pun sudah sangat banyak.

Penjualan secara online juga sudah menciptakan banyak para milyader di dunia, banyak di antaranya yang masih muda. Kita semua pasti tahu tentang media sscial Facebook yang menggantungkan pendapatannya dari iklan, yang tentu saja sangat berkaitan dengan penjualan barang dan/atau jasa secara online.

Akan tetapi, sebenarnya memang tidak semua penjualan barang melalui online adalah positif. Beberapa waktu yang lalu, disinyalir banyak produk kosmetik palsu yang ditawarkan secara online. Penjualan barang ‘haram’ memang efektif menggunakan jalur internet, karena dapat langsung mengarah pada end user tanpa adanya campur tangan dari pihak-pihak lain. Penjual tidak perlu ijin kepada siapa pun untuk membuat situs dan menawarkan barangnya, atau sekedar menggunakan situs jual beli yang sudah ada.

Saya sendiri, kebetulan, adalah salah satu dari sekian banyak penikmat barang online. Semenjak menikah dan punya anak, di mana saya dan istri saya semuanya adalah pekerja, maka tidak banyak waktu yang tersedia untuk membeli produk buat anak. Makanya, banyak baju atau pun perlengkapan lain yang kami beli secara online, bahkan makanan pun pernah. Dan, Thanks God, kami belum pernah tertipu. Tertipu dalam arti barang tidak sampai, atau barang tidak sesuai spesifikasi, atau keliru transfer, situs abal-abal dan sebagainya. Berbelanja online itu hemat waktu dan banyak barang yang ditawarkan dengan harga yang murah karena tidak ada biaya untuk display barang seperti layaknya di toko konvensional.

Lho kok bisa? Lha ini akan saya share tips untuk berbelanja secara online. Tenang saja, blog ini bukan blog jual beli, jadi tidak ada tendensi apa-apa.

1.   Sebisa mungkin belilah produk dari situs yang telah menggunakan domain TLD (Top Level Domain). Misalnya beli produk dari situs tokonya.com, atau tokonya.biz atau yang sejenisnya. Usahakan tidak berbelanja di situs yang masih menggunakan domain gratisan, misalnya di blog (kayak blog ini he he…), wordpress atau pun yang lain. Saat ini banyak sekali domain gratisan, so….tips nya sederhana jika ada situs yang tanda (.) titiknya dua itu adalah second domain. Contoh. Tokoonline.barang.com…..harusnya tokoonline.com saja atau barang.com saja. (ini hanya contoh lho).

2.    Chek dahulu situs tersebut. Lihat siapa pemiliknya, kapan terdaftar atau pun didaftarkan oleh siapa. Coba visit di sini misalnya, lalu masukkan nama domain toko online yang Anda mau cari informasinya. Di situ nanti akan tertera kapan situs itu mulai aktif. Misalnya begini, ada sebuah produk MLM yang menampilkan rekeningnya yang kebanjiran transferan sejak dua tahun yang lalu. Padahal situs itu baru berumur 2 bulan!! he he…..tapi kalau memang Anda yakin yang gak papa. Semakin tua umur situs, biasanya semakin terpercaya toko tersebut.

3.     Sekiranya memang membeli dari situs titipan, misalnya dari Facebook atau Blogspot atau Wordpress, atau yang lain, carilah informasi terlebih dahulu. Misalnya, tanya teman yang sudah pernah beli produk di sana. Atau kalau Facebook lihat jumlah friend-nya dan kapan mulai aktif akunnya. Semakin banyak friend-nya dan semakin lama aktif, biasanya semakin baik kinerja dari owner-nya. Jika masih ragu, cari mutual friend, lalu tanyalah.

4.   Anda tetap bisa saja berbelanja dari situs seperti berniaga atau tokobagus. Tidak masalah, saya juga pernah. Nah tipsnya adalah sebisa mungkin COD (cash on delivery). Ini memang membuat area kita menjadi semakin sempit, tapi mungkin lebih baik dari pada kita dirugikan. Saya yang tinggal di Semarang pernah beli makanan dari Jakarta. Saya kontak penjualnya, lalu saya tanya mau COD gak? Dia jawab mau. Lalu pas teman saya ke Jakarta saya titip…dan enak lho makanannya…

5.   Jangan ragu-ragu untuk berbelanja secara online, akan tetapi usahakan jangan tergesa-gesa. Produk seperti sepatu kadang mengecewakan karena bentuk kaki orang yang macam-macam. Atau jangan mengutamakan warna ketika beli pakaian. Penjual mungkin tidak bermaksud menipu, tetapi mungkin mata kita yang bias melihat warna di layar monitor atau gadget Anda.

6.    Jangan ragu-ragu untuk bertanya dan yang penting adalah, jangan merasa rugi kalau nanti toh jumlah uang Rp. 50 ribu Anda terbuang. Dunia belum kiamat kok dengan rugi Rp. 50 ribu. Gak usah lapor polisi, ntar orang yang menipu kita pasti juga tutup sendiri tokonya. Dan seperti yang saya sampaikan, sudah hampir 4 tahun kami sering berbelanja online, belum pernah tertipu dan mudah-mudahan tidak pernah tertipu.

OK?  Silahkan berbelanja secara cerdas.

24 March 2014

Pamrih Pengusaha yang Mendukung Jokowi Menjadi Presiden

Beberapa waktu yang lalu, Jokowi resmi mencalonkan diri menjadi Calon Presiden RI pada Pemilu 2014. Ini masih mencalonkan dan.....jika PDIP mampu memperoleh setidaknya 20% kursi di DPR RI. Jika tidak, maka pasti ada tarik ulur dengan partai lain, karena pencalonan Capres dan Cawapres setidaknya mempunyai 20% di parlemen. Tapi, sepertinya, tanpa mendahului kehendak-Nya, PDIP mampu mencapai angka 20% bahkan mungkin melebihinya secara signifikan... He he....

Sebelum Jokowi resmi mengumumkan penerimaan mandat dari Megawati, disinyalir ada banyak sekali pengusaha yang diundang ke kediaman Megawati. Jelas kita bisa menebak bahwa ini pasti berhubungan dengan 'modal'. Modal yang cukup besar untuk menjadi presiden. Bukan uang receh. Kita mencatat bahwa untuk PilPres 2004, SBY dibiayai oleh JK. Yach....JK cukup tajir untuk membiayainya sendiri, dengan dibantu oleh beberapa saja koleganya. Untuk pemilu 2009, SBY tidak ada yang membantu...lalu dari mana biayanya? Belum diungkap secara resmi. Mungkin dari Century atau mungkin dari sumber lain, yang kata AU tidak jelas :)



Lha.....apakah para pengusaha yang datang ke kediaman Megawati sebelum pencapresan Jokowi juga merupakan cukong untuk Jokowi. Jika Iya.....pasti ada pamrihnya dunkk....

Prabowo yang mencukongi pencalonan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI juga punya pamrih. Yang jelas tampak adalah bahwa ingin didukung menjadi CaPres pada pemilu 2014 ini. Jadi wajarlah, jika PS cukup galau ketika PDIP tidak mendukungnya menjadi Capres....sampai bikin puisi segala.....

Kembali ke topik semula, bagaimana jika para pengusaha yang mungkin mencukongi Jokowi itu punya pamrih. Apa nanti gak repot Jokowi? Harus balas jasa, tahu diri, balas budi dan lain sebagainya.....

Pamrih kurang lebih berarti maksud yang tersembunyi untuk memperoleh keuntungan pribadi. Sepertinya pamrih itu berarti negatif ya......tapi gimana dengan ini, ketika seseorang berbuat baik kepada sesamanya, dia tidak mengharapkan apapun dari temannya, tetapi mengharapkan pahala dari Tuhan. Apakah ini bukan pamrih? Ini kan juga memperoleh keuntungan pribadi, berupa pahala dari Tuhan?

Teman saya mengatakan, kalau itu bukan pamrih. Ya lalu apa namanya? Teman saya tidak bisa menjawab. Saya sendiri menyimpulkan bahwa mengharapkan pahala dari Tuhan juga merupakan pamrih. Jadi dalam hal ini, pamrih bisa berarti negatif bisa berarti positif.

Ini adalah definisi saya sendiri, Anda protes? Silahkan buat definisi sendiri :)
Jadi dalam hal ini, kalau pun banyak pengusaha yang mendukung atau pun mendanai Jokowi Nyapres, saya berharap bahwa pamrihnya adalah demi kepentingan diri mereka masing-masing. Lho kok.....Iya... ini tidak salah ketik.

Ketika seorang pemimpin mampu memimpin dengan baik, maka keadilan akan tercipta. Entah dari mana, dalam 1 tahun, APBD DKI meningkat lebih dari 30 T. Padahal tidak ada pendapatan yang mencolok....Banyak dugaan bahwa angka ini adalah jumlah yang dijadikan 'bancaan' para penyelenggara Propinsi DKI pada periode sebelum-sebelumnya. Wuih.....

Keadilan di Indonesia, diharapkan terjadi di bawah kepemimpinan Jokowi, menjadikan iklim usaha yang kompetitif, tidak banyak setoran dan persaingan sehat. Mudah-mudahan hal inilah yang diharapkan oleh para cukong Jokowi. Dengan demikian, mereka akan berbisnis dengan lebih baik karena aparat bersih. Mereka pamrih bukan dari proyek balas budi, tetapi dari ketertiban dalam bernegara dan tentunya iklim yang kondusif untuk berbisnis. Bisnis bagi semua orang, bukan bagi segelintir orang yang dekat dengan kekuasaan tanpa melihat kompetensinya.

Sekian.

21 February 2014

Inilah 7 Ulah Jokowi yang Menyebabkan Kemacetan

Anda Jokowi Hater? Atau pemuja Jokowi. Berikut adalah 7 Ulah Jokowi yang jelas-jelas menambah macetnya Kota Jakarta tercinta.
  1. PNS jadi sering masuk kerja. Sebelum Jokowi, kita tahu bahwa banyak PNS yang masuk kerjanya tidak rutin. Jam masuknya juga tidak jelas karena terlambat juga tidak masalah. Tidak masuk kerja juga tidak terlalu menjadi perhatian atasan. Sekarang, karena Jokowi tertib, maka para PNS jadi rajin masuk kantor. Ini tentunya menambah jumlah kendaraan di jalan, dan tentu saja menjadi semakin macet
  2. Kebiasaan blusukan. Gubernur yang dulu-dulu jarang keliling, karena tahu itu akan menambah kemacetan. Tapi Gubernur Jokowi tidak peduli dan sering saja melakukan kegiatan di luar kantornya. Ini jelas-jelas menambah kemacetan.
  3. Akibat kebiasaan blusukan ala Jokowi, maka para PNS dan aparat pemerintah juga sering melakukan blusukan. Entah terpaksa atau suka rela. Tapi apa pun itu, yang jelas semakin banyak kendaraan yang melintas di jalan. Ujungnya, ya jalan lebih macet.
  4. Jokowi sering melakukan perbaikan jalan. Lihat saja, setelah hujan dan banjir mereda, langsung diadakan perbaikan jalan. Jalan yang tadinya dua lajur, menjadi satu lajur karena yang satu sedang diperbaiki. Ya...jadi lebih macet...
  5. Jokowi merealisasikan proyek Monorel dan MRT. Proyek ini sudah lama sekali direncanakan, tetapi belum berjalan juga. Setelah dijalankan Jokowi, beberapa ruas jalan di Jakarta terpaksa harus ditutup karena adanya pembangunan proyek tersebut. Akibat penyempitan jalan tersebut, ya tentunya lebih macet. 
  6. Jokowi melarang adanya kendaraan melintas di jalur Busway. Sebenarnya ini sudah kebijakan lama, akan tetapi baru dilaksanakan secara tegas sekarang. Dulu orang dengan seenaknya melintas di jalur busway, tetapi sekarang tidak boleh bahkan didenda sangat tinggi. Tentu saja, jalur busway menjadi semakin sepi dan jalan non busway semakin macet.
  7. Jokowi juga mengambil kebijakan merapikan beberapa terminal dan mengintegrasikan dengan MRT. Hal ini tentu saja, menambah macet karena pembongkaran terminat dan juga pembangunan ulangnya. 
Itulah 7 Ulah Jokowi yang menambah kemacetan Jakarta kita tercinta. Anda setuju? Terserah. Anda boleh Share artikel ini, karena sudah di publish sehingga menjadi milik publik :)

Akan tetapi, saran saya, hati-hati jika ingin men-share artikel ini. Jadi Anda tidak perlu repot-repot mundur dari pekerjaan Anda sekarang, apalagi Anda seorang Dosen.

Wwkwkwkwkwkwkwkwk




30 January 2014

Komunikasi antar WhatsApp, Kakao, Line, BBM atau WeChat

Apakah Anda sudah menggunakan BBM for Android? atau kah sudah menggunakan WhatsApp? atau Line? he he....... Melihat fenomena ini, rasanya seperti De Javu....Tahukah Anda, bahwa BBM merupakan produk asal Kanada, WhatsApp berasal dari Amerika Serikat, Line berasal dari Jepang, WeChat berasal dari China dan Kakao Talk berasal dari Korea? Lha yang dari Indonesia? 

Info di atas sudah banyak yang tahu, tapi ini ada sedikit ramalan saya, yang mungkin akan terwujud di masa mendatang. Ramalah apa itu? Ramalan bahwa kita akan dapat berkomunikasi lintas operator tersebut. Artinya, kita dapat mengirim pesan melalui Line, dan diterima oleh WA, atau membaca pesan BBM dari Kakao Talk!

Percaya tidak?

Percaya boleh, tidak juga boleh. Buat ramalan sendiri juga boleh. Ide ramalan ini adalah bahwa dulu, pada awalnya SMS juga demikian. Antar operator dikenakan biaya lebih mahal, tapi akhirnya sekarang juga tidak mahal-mahal amat.

Jadi nanti, setelah ada persaingan yang ketat, maka akhirnya mereka akan membuka jalur tersebut, sehingga kita bisa berkomunikasi lintas jalur. Lho...kita kan sudah dapat mengupdate status facebook dari Twitter kan......? 

Mbuh lah.....

11 July 2013

Sepenuh Nyawa Untukmu


Seiring air mengalir
Waktu berlalu dan berdesir
Latah ku menyebut kita
Meski tiada lagi kita
Aku adalah kau dan
Kau adalah aku
Tiada lagi keduanya

Dua telah menjadi satu
Nyawa menjadi padu
Separuh nyawa bukanlah impian
Satu hasrat, jiwa dan cinta
Menjelma menjadi makhluk
Nyata dan bercengkerama


Tertatih raga ini
Berderit tulang ini
Emosi kupaksa tiada berkutik
Hasrat berlebih kuhardik
Pun masih ada tangis dan isak
Keringat dan darah belum jua
Menjelmakan dirimu
Menjadi sepenuh-penuh manusia

Rapuh fana ini, tetap berselubung janji
Retak raga ini, berselimut api

Happy Anniversary

11 January 2013

Mengapa Satu Hari 24 Jam?

Eh pernah mikir-mikir gak, kenapa satu hari satu malam itu ada 24 jam. Kemudian kenapa satu menit itu 60 detik atau satu jam itu 60 menit? Maksudnya kenapa dulu tidak mengasumsikan bahwa satu hari ada 60 jam, kemudian satu jam ada 12 menit, gitu?

He he...katanya sih, basis 60 itu sudah digunakan sejak jaman babilonia. Memang iya, pertanyaannya, kenapa mereka menggunakan angka 60?

Terus terang saya juga tidak tahu. Tapi pada suatu saat, ketika sedang bengong, saya teringat dengan pelajaran SD yang disebut KPK yaitu Kelipatan Persekutuan Terkecil. (Ini gak ada sangkut pautnya dengan Kasus Hambalang lho).

Jika kita ambil dua bilangan, misalnya 5 dan 7, maka KPK nya adalah 35. Kalau belum tahu, silakan tanya Bapak atau Ibu Guru :)

Nah, waktu itu orang sudah menggunakan basis 5 dan 10 karena memang jarinya ada lima dan jari  di kedua tangannya ada 10. Ketika mereka mencari bilangan yang lebih besar dari 10, maka mereka menggunakan KPK tersebut, meskipun namanya pasti bukan KPK. Jadi dari angka 2 dan 3, maka KPK nya adalah 6. Ketika memasukkan bilangan lanjutannya, yaitu 4, maka KPK dari 2, 3 dan 4 adalah 12. Nah, makanya ada satuan lusin yang setara dengan 12. Dengan menggunakan angka 12, maka memudahkan mereka jika ingin membagi sesuatu, karena merupakan KPK. Jika mereka mempunyai katakanlah, kambing 12, maka bisa dibagi 2, 3 atau dibagi 4. Ini lebih ke makna praktis.

Dalam satu hari (dilambangkan dengan matahari) maka mereka menggunakan angka 12 sebagai ukuran karena lama dan lebih dari jari tangan mereka. Demikian juga, malam (yang disimbolkan dengan bulan) juga mempunyai ukuran 12. Dengan demikian, satu hari satu malam ada 24 jam..

Lebih lanjut, KPK dari 2, 3, 4 dan 5 adalah 60. Sekali lagi, silahkan tanya sama Bapak atau Ibu Guru. Ketika mereka ingin membagi satu jam menjadi satuan yang lebih kecil lagi, maka digunakanlah angka 60 menit. Demikian juga ketika ingin membagi menit, digunakan angka 60 detik. Ini juga berlaku untuk ukuran derajad lho, di mana satu lingkaran sama dengan 360 derajad.

Saya tidak tahu itu benar atau salah, atau memang sudah ada riset tentang itu. Yang jelas, hal itu muncul di benak saya, sehingga tidak ada rujukan situs yang lain.

Mudah-mudahan Anda lebih tahu.

Klik kategori film yang Anda cari